Advertorial

Mengonsumsi Telur Rebus Memang Menyehatkan, Namun Jangan Lakukan Kesalahan Ini Saat Merebusnya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Telur sendiri kaya akan protein tinggi, dan mengacu pada pola asam amino protein, yang sangat mudah diserap oleh tubuh manusia.
Telur sendiri kaya akan protein tinggi, dan mengacu pada pola asam amino protein, yang sangat mudah diserap oleh tubuh manusia.

Intisari-Online.com - Siapa pun tentu setuju jika menganggap telur sebagai salah satu makanan yang menyehatkan.

Telur memang memiliki kandungan gizi yang mengangumkan, bagi sebagian orang tidak masalah mengonsumsi telur setiap hari.

Namun, beberapa orang dengan kantong empedu yang diangkat dan orang dengan gangguan fungsi ginjal sebaiknya berhati-hati dalam mengonsumsinya.

Telur sendiri kaya akan protein tinggi, dan mengacu pada pola asam amino protein, yang sangat mudah diserap oleh tubuh manusia.

Baca Juga: Makan Itu Sebelum atau Setelah Berolahraga? Ini Jawaban Para Ahli

Anak-anak dan orang tua jika memakannya setiap hari bisa mempertahankan fungsi fisiologis mereka, dan meningkatkan pertumbuhan.

Bagi orang tua, itu juga bisa menunda penuaan tubuh, dan tentunya kuning telur adalah bagian sehat yang perlu Anda perhatikan.

Namun, orang-orang dengan kondisi kolesitif, kasus penyakit serius lainnya juga dianggap perlu menghindari makan kuning telur, dan Anda juga perlu mengikuti saran dokter untuk menghindari masalah tersebut.

Juga, bagi Anda yang sering memakannya jangan sampai membuat kesalahan ini ketika sedang memasak telur.

Baca Juga: Cuma Karena Tak Diajak Jalan-jalan, Pria Ini 'Baper' dan Tembak 2 Temannya

Yaitu, memasaknya telalu lama.

Bagi beberapa orang yang suka memakannya setengah matang, dengan kondisi kuning telur setengah matang.

Jika putih telur tidak matang, putih telur mentah mengandung dua komponen yang resisten terhadap penyerapan biotin dalam tubuh, satu adalah avidin dan yang lainnya adalah antitrypsin.

Telur mentah seperti itu disisi lain baik untuk nutrisi, sedangkan di sisi lain mudah mempengaruhi penyerapan nutrisi.

Baca Juga: Berusia 2.000 Tahun, Ini Markas Legiun ke-6 Romawi untuk Kendalikan Pemberontakan Yahudi

Namun, memasaknya terlalu lama juga tidak baik, karena dengan memasaknya jangka panjang kuning telur akan rentan terhadap reaksi oksidasi dan besi sulfida.

Dengan kata lain, orang yang mengamati fenomena kuning telur ini, akan mengindikasikan bahwa makanan pokok ini penting.

Sederhananya, semakin lama telur rebus, semakin besar tingkat oksidasi, dan semakin banyak nutrisi yang hilang dari telur tersebut.

Lantas, berapa lama sebaiknya telur harus dimasak, menurut Nutrition Class setidaknya telur harus dimasak selama 10 menit.

Hal itu dimaksudkan supaya kulitnya tidak mudah dipecahkan dengan air dingin, telur jenis ini adalah nutrisi dengan rasa terbaik dan baik untuk kesehatan.

Baca Juga: Bukan Bom Nuklir, Inilah Hal Mengerikan yang Bisa Lenyapkan Amerika Serikat dari Muka Bumi

Artikel Terkait