Advertorial

Pria Dibunuh Karena Bertanya ‘Kapan Nikah’: Ini Alasan Agar Kita Berhenti Bertanya ‘Kapan Nikah?’ Kepada Siapapun

Mentari DP

Editor

Dilaporkan seorang pria bernama Aswin (52) membunuh tetangganya sendiri bernama Ari Kongingi (47) pada Sabtu (18/5/2019) sekitar pukul 22.00 WITA.
Dilaporkan seorang pria bernama Aswin (52) membunuh tetangganya sendiri bernama Ari Kongingi (47) pada Sabtu (18/5/2019) sekitar pukul 22.00 WITA.

Intisari-Online.com – Sebuah kisah tak menyenangkan datang dari Kabupaten Minahasa Tenggara.

Dilaporkan seorang pria bernama Aswin (52) membunuh tetangganya sendiri bernama Ari Kongingi (47) pada Sabtu (18/5/2019) sekitar pukul 22.00 WITA.

Alasan pertikaian keduanya ini sederhana.

Sebab Aswin tersinggung ketika korban bertanya kepada pelaku, ‘Kapan Nikah?’.

Baca Juga: Ketika Suhu di Dataran Tinggi Dieng Capai Minus 1 Derajat Celsius, Embun Membeku Jadi Es!

Merasa tersinggung, pelaku meminta korban tak ikut campur urusan pribadinya.

Pelaku pun pulang, yang rupanya diikuti oleh korban yang diduga sakit hati dengan respons pelaku atas pertanyaannya.

Setiba di rumah pelaku, keduanya terlibat perkelahian hingga pelaku masuk ke rumah untuk mengambil parang.

Dan terjadilah aksi pembunuhan tersebut.

Jika kita kembali ke atas, pertanyaan soal ‘Kapan Nikah?’ sebenarnya sangat sederhana. Namun hal tersebut bisa berujung celaka.

Sebab, pertanyaan tersebut memang sangat privasi dan sensitif.

Mungkin Anda pernah mengalami ketika seseorang bertanya ‘Kapan Nikah?’ kepada Anda. Bahkan ketika keluarga Anda sendiri yang mengatakan.

Oleh karenanya, agar kejadian di atas tidak terulang, maka berhentilah bertanya soal ‘Kapan Nikah?’ kepada siapapun. Termasuk kepada anak Anda sendiri.

Mungkin bagi Anda pertanyaan tersebut hanya sekedar bercanda. Namun bagi sebagian orang tidak.

Sebab mungkin saja Anda bertanya seperti itu karena Anda sudah menikah dan merasa paling beruntung. Sementara teman-teman Anda masih banyak sendiri.

Padahal belum tentu.

Ini 4 alasan agar kita berhenti menanyakan soal ‘Kapan Nikah?’ kepada siapapun.

1. Bisa jadi melukai hati.

Kasus di atas adalah contoh bahwa pertanyaan sederhana ‘Kapan Nikah?’ dapat berakhir dengan sakit hati dan kematian.

Untuk Anda dan sebagian orang, pertanyaan tersebut mungkin terdengar biasa saja.

Namun bagaimana dengan mereka yang perasa, dan mungkin pertanyaan Anda itu bukannya terdengar menghibur, tapi malah melukai?

Baca Juga: Kisah Suami-Istri Penjual Sate Padang yang Kuliahkan Anak Mereka Hingga ke Perguruan Tinggi, Salah Satunya ke UGM

Anda mungkin mengenal teman Anda cukup lama, tapi itupun bukan jaminan bahwa Anda sudah mengenal teman Anda dengan baik.

Apa yang Anda lihat tentangnya tak selalu seperti apa yang ada dalam dirinya.

Bisa jadi dia memiliki pengalaman kisah cinta yang menyakitkan, diputuskan begitu saja, atau malah sebuah pernikahan yang gagal ia pernah alami.

2.Anda tidak pernah tahu tentang beban hidup orang lain.

Hidup masing-masing orang itu berbeda, dan Anda juga tahu itu.

Kemampuan seseorang untuk kemudian berani ambil langkah untuk menikah juga berbeda dengan kesiapan Anda sebelum memutuskan untuk menerima pinangan kekasih Anda.

Banyak faktor yang masih membuatnya merasa perlu pikir panjang soal pernikahan.

Di luar, Anda memang memandangnya sebagai seseorang yang menyenangkan, tak pernah kesulitan untuk bergaul dan mapan dalam urusan materi.

Hal itu pasti membuat Anda tergoda untuk menanyakan, mengapa ia tak kunjung menikah seperti Anda.

Tapi ingatlah, ia tentu juga ingin menikah seperti Anda, tapi mungkin ia belum punya pasangan. Atau pasangannya tak kunjung melamar atau malah terganjal restu orangtua.

Tak banyak yang tahu beban orang lainuntuk memperjuangkan sebuah pernikahan seperti Anda.

Baca Juga: Uang YouTube Bisa Lunasi Biaya Persalinan Anak Raditya Dika: Bagaimana Bisa Menghasilkan Uang dari Youtube?

3. Life goalantara Anda dan orang lain berbeda.

Masing-masing orang jelas memiliki tujuan hidup yang berbeda.

Jika Anda sangat ingin menikah di usia muda, mungkin berbeda dengan teman Anda yang ingin lebih dulu menggapai cita-citanya sejak ia masih kecil.

Atau ia ingin membahagiakan orangtuanya terlebih dahulu.

Itulah mengapa Anda tak perlu lagi menanyakan kapan ia segera melepaskan masa lajangnya seperti Anda.

Karena jika Anda terus mencecarnya dengan pertanyaan seperti itu berarti Anda tak bisa menghargainya dengan baik.

Ingat, menikah bukanlah satu-satunya takaran kebahagian.

4.Menikah itu bukan siapa cepat dia yang dapat. Tapi perihal kesiapan lahir dan batin.

Jika menurut Anda menikah itu mudah, maka Anda wajib bersyukur. Sebab, Tuhan mungkin telah mempermudah langkah Anda. Bertemu pasangan Anda di waktu dan tempat yang tepat.

Namun ingatlah, kemudahan tersebut tak selalu dimiliki oleh orang lain.

Teman Anda atau anak Anda mungkin telah memiliki pekerjaan yang baik. Namun bukan orangtua atau orang yang lain yang tahu kapan seseorang siap akan memasuki gerbang pernikahan.

Daripada terus bertanya hal tersebut, lebih baik mendukungnya.

Jadi, mulai sekarang belajarlah menjadi bijak. Ada hal-hal dalam hidup orang lain yang tak harus selalu harus Anda tahu.

Toh kalau diperlakukan sama, Anda juga akan merasa tersinggung ‘kan?

Baca Juga: Siswa 19 Tahun Asal Tangerang Jadi Buronan Dunia Karena Lakukan Ini, yang Menangkapnya Dapat Imbalan Rp4,3 juta!

Artikel Terkait