Advertorial
Intisari-Online.com – Jean-Bedel Bokassa, kaisar Afrika Tengah yang pertama memerlukan tahta untuk upacara penobatannya tanggal 4 Desember 1977 di Bangui.
Yang dipercayai untuk membuatnya adalah seorang pelukis dan pemahat Perancis yang punya reputasi internasional, yaitu Olivier Brice, kelahiran Aljazair.
la bukan hanya diserahi membuat tahta, tapi juga menghias istana da membuat kereta kaisar.
Baca Juga: Inilah Nero, Kaisar Romawi yang Gila Kemewahan, Tirani, Namun Mengakhiri Hidupnya dengan Bunuh Diri
"Ini kesempatan yang luar biasa bagi saya," kata pria umur 45 tahun itu, "karena bisa merealisasikan dongeng-dongeng pada abad ke 20."
Bokassa dari Negara Afrika Tengah rupanya tidak mau kalah dari ratu Inggeris yang merayakan jubilee tahun ini.
Jadi September tahun yang lalu Brice dihubungi oleh kedutaan Republik Afrika Selatan dan bulan Desember berikutnya ia diundang Bangui.
"Kaisar menerima saya dengan sederhana," ceritanya.
"Sesudah mengucapkan terima kasih untuk kedatangan saya ia bicara tentang karya-karya saya yang dikenalnya dan menyatakan maksudnya agar saya bersedia mengorganisir suatu pesta besar yang mempesona untuk penobatannya.
Baca Juga: Berusia 2.000 Tahun, Arkeolog Temukan Kamar Rahasia di Istana Emas Kaisar Nero di Roma
Ia sangat ingin artis-artis Perancis ikut serta menangani penobatannya karena mengingat penobatan Napoleon Bonaparte yang sangat ia kagumi.
Tentang Napoleon ia mempunyai dokumentasi yang sangat penting. Ia juga mengingatkan saya bahwa Perancis adalah tanah airnya yang kedua".
Negara Bokassa adalah bekas jajahan Perancis.
"Dengan Bokassa orang tidak bicara perihal uang. Kepada Menteri Keuangannyalah saya mengajukan honorarium sebulan kemudian yang segera diterima."
Setelah itu Olivier Brice bekerja siang-malam. Untuk membuat tahta saja ia memerlukan 30 pegawai.
Tahta tingginya 3,5 meter. Lebarnya 4,5 m. Beratnya 2000 kg. Tahta itu berbentuk elang, dari perunggu yang pada dadanya diberi relung untuk duduk yang diberi lapisan beludru.
Keretanya megah seperti milik Napoleon. Kereta yang dipahat itu akan dilapisi emas dan bludru.
Di dalamnya akan dilapisi dengan bludru merah yang sama seperti tahtanya. Kereta itu akan ditarik oleh 6 ekor kuda putih yang juga akan didatangkan dari Perancis.
Tahta dan kereta ini harus selesai akhir Oktober untuk dipakai dalam "latihan".
Setiap 3 minggu sekali, Olivier Brice pergi ke Bangui untuk memperlihatkan kemajuan dari barang-barang pesanan yang dibuatnya, lewat foto-foto.
Sonon Jean Bedel Bokassa dan permaisurinya, Catherine sangat puas sampai saat ini.
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Agustus 1977)