Advertorial
Intisari-Online.com -Program Papua Terang terus berjalan, memenuhi cita-cita untuk 'menerangkan' wilayah Papua dengan listrik.
Ya, listrik yang dianggap biasa oleh penduduk Indonesia bagian barat, nyatanya begitu ditunggu kehadirannya oleh warga kampung Papua.
Apalagi, banyak dari kampung tersebut sudah berpuluh-puluh tahun berdiri tanpa pernah dialiri listirk dari PLN.
Kampung Harapan Jaya, Distrik Misool, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, menjadi salah satu dari lima kampung yang kini mulai terlayani jaringan listrik PLN.
Baca Juga : Dituntut Bayar Tagihan Listrik Rp18 Juta Oleh PLN Setempat, Keluarga ini Salahkan Kucingnya
Empat kampung lainnya adalah, Fafanlap, Yellu, Gamta dan Magey.
Khusus untuk warga Kampung Harapan Jaya, aliran listrik merupakan penantian para warga selama 35 tahun dan diyakini dapat meningkatkan taraf hidup mereka.
"Sebelum masuknya PLN, kami masih menggunakan genset pribadi. Sudah 35 tahun saya disini, akhirnya PLN hadir di kampung ini. Hadirnya PLN ini sangat membantu kami dalam melakukan aktivitas sehari-hari," tutur Kepala kampung Harapan Jaya, Ali Sapua, Kamis (16/05/2019).
Selama menggunakan genset, warga Harapan Jaya harus membeli BBM di Pulau Waisai yang jarak tempuhnya sekitar 5-7 jam menggunakan speedboat.
Baca Juga : Tagihan PLN Fenita Arie Melonjak Hingga Rp18 Juta, Begini Cara Ampuh Menghemat Listrik di Rumah
Ia meyakini dengan telah adanya layanan listrik, beban pengeluaran masyarakat menjadi lebih ringan. Selain itu tidak semua warga Harapan Jaya memiliki genset.
PLN mulai mengalirkan listrik kelima desa tersebut sejak 14 Mei 2019 menggunakan empat mesin pembangkit bertenaga disel dengan total daya hingga 240 kilowatt.
"Peresmian ini merupakan bagian dari Program Papua Terang yang menjadi komitmen PLN dalam mewujudkan listrik yang berkadilan ke seluruh pelosok negeri", ujar Manager PLN UP3 Sorong, Albert Safaria.
Total 373 pelanggan dari lima desa tersebut akan menikmati aliran listrik selama 12 jam, mulai pukul 18.00 WIT hingga 06.00 WIT.
Desa-desa tersebut menambah jumlah desa berlistrik menjadi 23 desa dari 117 desa yang ada di Kabupaten Raja Ampat.
Albert mengklaim dalam waktu dekat, empat kampung lain di Distrik Misool juga akan terlayani jaringan listrik PLN.
"Selain lima desa ini kami juga sedang menyelesaikan proyek kelistrikan di Usaha Jaya, Tomolol, Folley, Yenwaupnor," tuturnya.
"Tinggal dilakukan pemasangan meter di rumah-rumah warga. Diharapkan secepatnya dapat segera selesai sehingga desa tersebut dapat menyusul untuk dilistriki."
Baca Juga : Jangan Langsung Hubungi PLN Saat Listrik Padam, Ini Langkah Darurat yang Bisa Dilakukan
Selain mengalirkan listrik ke desa-desa, PLN juga sedang menyiapkan pembangunan pembangkit sistem besar PLTMG 2x10 MW di Kabupaten Raja Ampat.
Saat ini mereka masih dilakukan survei untuk menentukan lokasi pembangunan.
Dengan masuknya PLTMG ke sistem akan menambah daya mampu di Kabupaten Raja Ampat dari 2,2 MW menjadi 22,2 MW.
"Dengan ketersediaan daya yang cukup, hal ini dapat berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Raja Ampat," ujar Albert.
(Dhias Suwandi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menunggu 35 Tahun, Kampung di Papua Barat Akhirnya Teraliri Listrik".