Intisari-Online.com – Seiring waktu, kita tidak hanya kehilangan otot, tetapi otak kita juga bisa berhenti berkembang.
Lebih khusus lagi, cadangan kognitif otak kita, kemampuannya untuk menahan kerusakan neurologis akibat penuaan dan faktor-faktor lain tanpa menunjukkan tanda-tanda kelambatan atau kehilangan daya ingat, berkurang selama bertahun-tahun.
Itu bisa membuat otak lebih sulit untuk melakukan tugas mental.
Sama seperti latihan beban untuk menambah otot tanpa lemak ke tubuh kita dan membantu kita mempertahankan lebih banyak otot di tahun-tahun mendatang, para peneliti pun percaya bahwa mengikuti gaya hidup sehat otak dan melakukan olahraga otak yagn teratur dan bertarget juga dapat meningkatkan cadangan kognitif otak kita.
Baca Juga : Olahraga Otak dan Obat Pintar, 2 Cara Tingkatkan Nilai IQ
Dalam salah satu penelitian paling rinci tentang hubungan antara gaya hidup dan risiko demensia hingga saat ini, para peneliti menemukan bahwa orang yang berpartisipasi dalam berbagai perilaku sehat secara signifikan mengurangi risiko demensia.
Penelitian tahun 2013, yang diterbitkan dalam Plos One, mengamati 2.235 pria selama 30 tahun dan mengukur partisipasi mereka dalam lima perilaku gaya hidup sehat, yaitu: bebas rokok, IMT optimal, asupan buah dan sayuran tinggi, aktivitas fisik teratur, dan asupan alkohol rendah.
Para partisipan yang melakukan empat atau semua perilaku tersebut, 60 persen lebih kecil mengalami gangguan kognitif dan demensia.
"Pendekatan untuk kesehatan otak termasuk diet seimbang yang rendah lemak, rendah kolesterol, dan antioksidan tinggi," kata Robert Bender, MD, direktur medis dari Johnny Orr Memory Center dan Healthy Aging Institute di Des Moines, Iowa.
Baca Juga : Naja, Bocah yang Lumpuh Otak Sejak Lahir Sanggup Hafal 30 Juz, Apa Penyebab Cerebral Palsy?
Selain nutrisi yang baik, olahraga teratur dapat meningkatkan kesehatan pembuluh darah untuk membantu melindungi jaringan otak.
Menghindari kebiasaan buruk dan kebosanan juga penting. "Otak ingin mempelajari hal-hal baru," kata Dr. Bender, seperti dilansir dari everydayhealth.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR