Intisari-Online.com - Para ilmuwan di China telah memulai uji klinis pertama bidang stimulasi otak dalam (DBS) untuk pecandu narkoba.
Lebih jauh, metode ini dilakukan dengan pengeboran dua lubang ke tengkorak pasien.
Lalu setelah dibor akan ditempatkan elektroda ke otak mereka untuk kemudian distimulasi secara elektronik oleh perangkat genggam.
Dilansir dari All That's Interesting, Jumat (10/5/2019), teknologi baru ini telah digunakan untuk mengatasi gangguan seperti penyakit Parkinson.
Baca Juga : Ribuan Benjolan Selimuti Tubuh Pasangan Bahagia Ini, Kenali Kelainan Neurofibromatosis
Namun, bagaimanapun juga ini adalah pertama kalinya dalam sejarah DBS dipraktikkan untuk mengatasi kecanduan.
Uji coba pertama berfokus pada kecanduan metamfetamin dan sedang dilakukan di Rumah Sakit Ruijin Shanghai, China.
Menurut database US National Institutes of Health, hanya ada delapan uji coba DBS klinis yang terdaftar untuk kecanduan narkoba.
Pasien pertama di bawah bor ini adalah pecandu metamfetamin yang diketahui bernama Yan.
Baca Juga : Pisang Memang Menyehatkan, Namun Perhatikan Dulu 3 Hal Ini Sebelum Mengonsumsinya
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR