Advertorial
Intisari-online.com - Selama bertahun-tahun, orang-orang desa di India selatan telah melakukan tradisi dengan melakukan pembunuhan paksa melalui euthanasia.
Tradisi tersebut disebut dengan, thalaikoothal, demikian seperti dilaporkan oleh Vice.
Metode ini dikenal dengan "terapi susu" mereka akan mencubit hidung korban, dan memaksa mereka minum susu sapi segar sampai mereka menderita masalah pernapasan dan meninggal.
Menurut Los Angeles Time, thalaikoothal secara tradisional dilakukan pada mereka yang berusia sekitar 50 tahun lebih dan lumpuh.
Baca Juga : Pisang Memang Menyehatkan, Namun Perhatikan Dulu 3 Hal Ini Sebelum Mengonsumsinya
Meskipun, pada kenyataannya orang muda yang sakit juga bisa menjadi sasarannya, dan mereka hanya mengatakan "ini hanya diklus kehidupan".
Masyarakat mengklaim bahwa itu, hanya digunakan dalam kasus terminal, akseptabilitas sosial yang mengakibatkan pelanggaran oleh anggota keluarga.
Mereka tidak sabar dengan perawatan pada orang tua, dan terburu-buru untuk mendapatkan kendali atas warisan termasuk tanah dan perkebunan.
Tak jarang mereka juga meminta bantuan dokter atau dukun, untuk memberikan racun, alkohol, atau pil yang dicampur dengan susu/santan.
"Karena aset mereka, orang-orang muda kadang ingin melakukan thalaikoothal pada orang tuanya," kata Elango Rajarathinam, direktur yayasan Tetua di India.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Namun, orang tua hanya menerima nasib mereka, para ahli bahkan meminta thalaikoothal, dan mereka siap mati daripada masyarakat membuat mereka tidak berharga.
Sejarah thalaikoothal memang tidak jelas, tetapi beberapa mengatakan itu dilakukan sebelum Kerajaan Inggris, ketika seorang pangeran membantu mertuanya yang sakit untuk mati dengan damai.
Lainnya menduga itu dimulai pada tahun 1950-an, sebagai respon terhadap peningkatan populasi dan ekonomi lokal yang buruk.
Meskipun status sosial perempuan di India lebih rendah, laki-laki lebih sering menjadi korban thalaikoothal, karena aset umum atas nama mereka.
Selain itu, menganggap bahwa keterampilan rumah tangga pria terbatas di India yang didominasi wanita, membuat mereka tampak ketergantungan.
Banyak yang menganggap bahwa tradisi ini akan menghilangkan penderitaan orang tua, namun thalaikoothal dianggap sebagai keputusan keluarga daripada masalah moral.
Apa pun alasan thalaikoothal, yang ilegal di India, detailnya terdengar mengerikan.Ada banyak perhatian media seputar praktik ini sejak 2010.
Baca Juga : Beginilah Penampakan Kebun Ganja Senilai Rp19 Milliar yang Tersembunyi di Dasar Bumi
Ketika itu koran berbahasa Inggris populerDeccan Chronicle yang memuat kisah mengerikantentang seorang pria berusia 80 tahun yang nyaris lolos dari kematian di tangan anak-anaknya sendiri.
Dia mengatakan kepadaChronicle bahwamereka "mendiskusikan bagaimana mereka akan membagi tanah saya."
Setelah beberapa saat, dia memutuskan untuk kembali ke desanya dengan pengawal.
Polisi dan pejabat di Tamil Nadu, sebagian besar menutup mata atas tradisi thalaikoothal.
Namun pada 2010, praktik ini sempat menjadi berita utama ketika pria 60 tahun meninggal mendadak.
Keponakannya, Asokan menuduh petugas kebersihan rumah sakit menawarkan suntikan, menggunakan keterampilan yang diambilnya dari dokter.
Dia menduga pria tersebut terlibat dalam kasus serupa, dan para pejabat akhirnya membebaskannya karena mengatakan tidak ada bukti karena mayat telah dikremasi.
Euthanasia adalah praktik ilegal di India, namun kelompok yang menginginkan kematian mereka, meluncurkan kampanye dan mengajukan petisi menuntut perubahan.
Bahkan ketika India meperdebatkan moralitas dan legalitas euthanasia, tiga distrik di negara bagian selatan Tamil Nadu diam-diam menjalankannya selama beberapa dekade.
Baca Juga : Inilah Madinat al-Salam, Kota Cerdas Baghdad Kuno Abad 8 yang Konstruksinya Bundar