Intisari-Online.Com - Dalam merayakan Lebaran, biasanya masyarakat Indonesia akan menyajikan beraneka kue kering di meja untuk disantap bersama keluarga dan tamu yang datang.
Di antaranya adalah berbagai kue kering seperti nastar, putri salju, kastangel, dan lain sebagainya.
Namun, tahukah Anda, kue kering ini memang sudah lekat dengan peradaban muslim sejak berabad lalu?
Itu karena sejarah kue kering yang memang berasal dari Persia (saat ini Iran) pada abad ke-7.
Kue kering tidak pernah diniatkan untuk diciptakan. Saat itu, para tukang roti ingin membuat kue biasa pada umumnya.
Sayangnya, pada masa tersebut, memanggang kue bukan perkara yang mudah. Salah satu kesulitan yang harus dihadapi dalam memanggang kue adalah penentuan suhu dalam oven yang akan digunakan.
Untuk mengukur suhu yang tepat, biasanya para tukang roti saat itu menjatuhkan sedikit adonan ke dalam oven. Adonan kue yang jatuh inilah yang membuat kue kering lahir.
Baca Juga : Usai Lebaran 2018, Harga Telur Ayam Naik Hingga Rp31.000 per Kg
Penulis | : | Nieko Octavi Septiana |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR