Dia juga menjaga hubungan damai antara Kekaisaran Ottoman dan negara Polandia dengan aliansi Polandia-Ottoman.
Menurut sejarawan Krimea, dia juga turun tangan untuk mengendalikan penyerangan budak Tatar Krimea.
Terlepas dari berbagai aspek positifnya, bagi penasihat Suleiman lainnya, posisi Hurrem terlalu tinggi untuk seorang wanita.
Mereka mulai percaya bahwa dia pasti penyihir yang memantrai Sultan dan mulai menyebarkan desas-desus tersebut.
Ketika Suleiman mendengar desas-desus itu, dia menghukum semua orang yang mengulangi kisah-kisah negatif tentangwanita yang dicintainya.
Kematian Hurrem
Hurrem meninggal pada 15 April 1558 karena penyakit yang tidak diketahui.
Suleiman menguburnya di sebuah makam pada kompleks masjid Suleiman.
Suleiman bergabung dengannya 8 tahun kemudian, dia dimakamnya pada kompleks yang sama.
Baca Juga : Perjaka dan Perawan Semakin 'Menumpuk', Masa Depan Jepang Semakin Mengkhawatirkan
Source | : | ancient origins |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR