Advertorial

Sakit Diabetes Tapi Ingin Berpuasa? Ini Nutrisi yang Harus Anda Lengkapi Selama Bulan Puasa

Mentari DP

Editor

Penderita diabetes boleh berpuasa dengan beberapa catatan. Misalnya, dia harus memeriksa gula darahnya secara berkala.
Penderita diabetes boleh berpuasa dengan beberapa catatan. Misalnya, dia harus memeriksa gula darahnya secara berkala.

Intisari-Online.com – Beberapa hari lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan.

Artinya seluruh umat Muslim di Indonesia akan menjalani puasa selama kurang lebih 1 bulan lamanya.

Tentu akan ada banyak perbedaan. Salah satunya mengenai jadwal kita makan.

Bagi orang yang sehat, tidak memiliki sakit atau sedang sakit, ia mungkin tak mengalami masalah.

Baca Juga : Studi: Menangis Karena Mantan Bisa Bantu Kita Turunkan Berat Badan Lho

Namun pada sebagian orang yang memiliki kondisi khusus, maka puasa akan sangat berbeda.

Contohnya bagi mereka yang sakit diabetes atau sedang hamil.

Dalam sebuah pertemuan di Jakarta Selatan, dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK, dokter spesialis gizi klinik dari Rumah Sakit Pondok Indah pada Senin (29/4/2019), menjelaskan bagaimana panduan nustri selama berpuasa untuk mereka yang sakit diabetes dan sedang hamil.

Pengaturan nutrisi pada penderita diabetes yang ingin puasa

Menurut dr. Juwalita, hal pertama yang harus pasien lakukan adalah bertanya kepada dokter. Karena sebenarnya penderita diabetes boleh berpuasa dengan beberapa catatan.

Misalnya, dia harus memeriksa gula darahnya secara berkala atau minimal satu hari sekali.

Baca Juga : Walau Disukai Wanita, Ternyata Jenggot Pria Mengandung Lebih Banyak Bakteri

Jika penderita diabetes ingin berpuasa, maka ia harus memenuhi syarat makanan ini:

- Karbohidrat 45-50% = misalnya seperi makan 2-3 buah kurma pada buka puasa atau mengonsumsi karbohidrat komplek, seperti sayur, buah, dan ubi-ubian.

- Protein 20-30% = protein hewani (susu, ayam, dan telur) dan protein nabati (kacang-kacangan).

Protein hewani tersebut gampang dicerna tubuh. Sementara protein nabati berserat tinggi dan anti oksidan.

- Lemak kurang dari 35% = diutamakan lemak tidak jenuh. Seperti lemak dari ikan atau minyak nabati.

Kurangi lemak jenuh seperti santan.

- Vitamin dan mineral = menurut WHO sekitar 3 hingga 5 porsi sehari.

Jadwal:

Sahur = makan-makanan yang tinggi serat, harus ada protein, dan sedikit lemak.

Buka puasa = batasi makan/minum bergula tinggi

Makan malam = wajib dengan komposisi lengkap (padat nutrisi).

Selingan malam = makanan yang mengandung serat

Baca Juga : 7 Tradisi Paling Aneh dari Berbagai Negara, Salah Satunya Menyapa Orang Lain Dengan Meludah

Pengaturan nutrisi pada ibu hamil yang ingin puasa

Menurut dr. Juwalita, dokter akan melarang ibu hamil dengan usia kandungan trimester 1 untuk berpuasa.

Alasannya pada trimester 1, janin sedang dalam proses pembentukan tubuh dan mereka membutuhkan nutrisi yang sesuai.

Sementara pada kehamilan trimester 2 dan 3, dokter memperbolehkan ibu hamil untuk puasa dengan catatan dia dalam kondisi baik (status gizi baik) dan tidak ada penyakit yang menyertai.

Jadwal:

- Bangun pagi = minum 1 gelas susu

- Sahur = makan-makanan berserat dan makan buah menjelang sahur

- Buka puasa = makan kurma dan makan bubur kacang ijo (penuh protein)

- Makan malam = komposisi lengkap (ada karbohidrat, lemak, dan protein)

- Sebelum tidur = minum susu dan buah

Nah, itulah nutrisi untuk penderita diabetes dan ibu hamil. Dicatat yah dan selamat berpuasa!

Baca Juga : Kalahkan UI dan IPB, USU Jadi Perguruan Tinggi Peringkat 1 di Indonesia versi SIR

Artikel Terkait