Advertorial

Korban Tewas Mencapai 207 Orang, PM Sri Lanka Sudah Tahu Ada Rencana Serangan Bom

Tatik Ariyani

Editor

Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengakui dia sudah mendengar adanya informasi tentang rencana gelombang serangan bom.
Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengakui dia sudah mendengar adanya informasi tentang rencana gelombang serangan bom.

Intisari-Online.com - Serangkaian serangan bom di Sri Lanka terjadi pada Minggu (21/4/2019), bertepatan dengan perayaan Paskah.

Hingga saat ini, serangan bom tersebut telah menewaskan207 orang.

Yang mengejutkan, Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengakui dia sudah mendengar adanya informasi tentang rencana gelombang serangan bom.

Terdapat delapan titik di gereja maupun hotel bintang lima yang menjadi sasaran serangan saat berlangsungnya Paskah.

Baca Juga : Korban Tewas dalam Ledakan Bom di Sri Lanka Mencapai 156, Sedang Pelaku Masih Jadi Misteri

Sebelum serangan terjadi, pihak kepolisian sebenarnya sudah mendapat peringatan dari "dinas intelijen asing" mengenai adanya rencana pengeboman itu.

Dalam unggahan Menteri Telekomunikasi Harin Fernando, diketahui surat berisi laporan intelijen itu bertanggal 11 April, atau sepuluh hari sebelum kejadian.

Namun sebagaimana diwartakan Daily Mirror dan The Telegraph, PM Wickremesinghe mengaku dia tidak mendapat informasi terbaru mengenai perkembangan laporan intelijen itu.

Wickremesinghe menegaskan penyelidikan perlu dilaksanakan untuk mengetahui mengapa laporan intelijen tidak ditindaklanjuti oleh otoritas berwenang.

Baca Juga : Temui Pasukan Seljuk, Pengembara yang Bangun Kekaisaran dan Kalahkan Bizantium

"Namun, saat ini fokus kami adalah menangkap pelaku yang bertanggung jawa," kata Wickremesinghe. Pernyataan yang sama juga disuarakan oleh Fernando.

"Tindakan serius harus segera diambil mengapa peringatan seperti ini bisa tidak diproses. Saya berada di Badulla tadi malam," tutur Fernando di Twitter.

Tak pelak komentar itu menuai kemarahan publik. Netizen Twitter dengan nama akun Amali berang mengapa Fernando mengunggah surat itu di saat peristiwa telah terjadi.

Baca Juga : Catat! Bikin Polisi Tidur Tidak Boleh Sembarangan Atau Bisa Kena Denda Hingga Rp24 Juta

"Ayahmu sudah diberitahu. Makanya tidak ada korban dari orang yang kamu cintai. Kalian tahu namun membiarkan kami mati? Saya benar-benar kesulitan mencernanya," kecam dia.

Sementara warganet dengan akun bernama Eranda Ginige mengatakan Partai Serikat Nasional (UNP) sengaja ingin memperkeruh suasana, dan meminta publik tidak terpancing.

Selain di ibu kota Colombo, serangan bom juga terjadi di tempat lainnya antara lain Negombo, Batticaloa, kemudian Dehiwala serta Demtagoda beberapa jam kemudian.

Selain menewaskan 207 orang, otoritas setempat menyatakan ledakan itu melukai 450 orang dalam insiden yang diduga dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri.

Menteri Pertahanan Ruwan Wijewardena menyebut serangan itu sebagai aksi teroris yang dilakukan kelompok ekstremis meski belum ada yang mengklaim bertanggung jawab. (Ardi Priyatno Utomo)Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "PM Sri Lanka Sudah Tahu Ada Rencana Serangan Bom, tapi..."

Baca Juga : Pernah Kram Kaki Saat Tidur? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya Berikut

Artikel Terkait