Sama seperti kebanyakan petugas KPPS, sebagian besar anggota Polri yang gugur juga diduga meninggal akibat kelelahan selama bertugas.
Kejadian yang sama pernah terjadi di Jepang pada 2017, seorang wanita meninggal dunia akibat kelelahan setelah bekerja lembur selama 150 jam.
Fenomena seperti ini di Jepang bernama Karoshi, dan bukan pertama kalinya terjadi di Negeri Sakura tersebut.
Menurut Brigid Schulte, direktur pendiri The Good Life Initiative dan penulis dari buku "Overwhelmed: Work, Love, and Play When No One Has the Time”, hal ini bisa saja terjadi.
Baca Juga : Tak Ingin Bebani Keuangan Negara, Malaysia Ingin Beli Peralatan Militer dengan Cara Barter
"Orang-orang harus paham bagaimana berbahayanya bekerja secara berlebihan terhadap kesehatan," tuturnya, melansir Healthline.
"Itu membuat kita sakit," sambungnya.
Banyak masalah kesehatan akibat terlalu banyak bekerja, yang membuat tubuh menjadi kelelahan parah.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), penyakit kardiovaskular, gangguan muskuloskeletal, gangguan psikologis, bunuh diri, hingga kanker bisa terjadi ketika seseorang kelelahan karena bekerja.
Baca Juga : Caleg Gagal 'Curhat' Setelah Shalat Jumat, Warga Kompak Keluar Masjid Lalu Kembalikan Karpet dari Caleg
Sedangkan gangguan fungsi kekebalan tubuh adalah masalah kesehatan utama akibat terlalu banyak bekerja.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Occupational and Environmental Medicine menggambarkan hubungan dari jam kerja seseorang dalam seminggu dan risiko serangan jantung.
Orang yang bekerja 55 jam seminggu, 16% lebih mungkin meningkatkan risiko serangan jantung bila dibandingkan dengan mereka yang bekerja 45 jam seminggu.
Sementara mereka yang bekerja 65 jam seminggu melihat risiko mereka meningkat sebesar 33%.
Baca Juga : Sedang Dirawat di Panti Rehabilitasi, Caleg Stres Masih Saja Suka Umbar Janji Seolah Dirinya Sedang Kampanye
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR