Advertorial
Intisari-Online.com- Banyak calon legislator yang disorot publik karena dinilai tidak punya kapabilitas.
Hal ini mengundang keprihatinan Prof. Hamdi Muluk, guru besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia yang belakanga sering melakukan penelitian psikologi politik."Iya,partai menempuh jalan pragmatis karena dia harus mendapatkan pemilih," kata Ketua Program Doktor Fakultas Psikologi UI ini.
Baca Juga : Caleg dari PKB, Rika Verawati Ditangkap karena Kasus Narkoba, Videonya Viral
"Maka yang dicalonkan, kalau tidak mereka yang punya uang ya mereka yang terkenal dan punya kemampuan mengundang pemilih."Ketika calon yang terpilih terkesan asal comot, tak peduli dengantrack record-nya, masyarakat jadi bertanya-tanya.
"Dan itu melecehkan akal sehat," tambah Hamdi.
Baca Juga : Kisah 2 Penyerang Legendaris Timnas Indonesia yang Maju Menjadi Caleg dari Kubu PKI
"Jadi, selama ini partai itungapain, kok tiba-tiba mencalonkan orang yang, walaupun terkenal, tidak punya jejak politik sama sekali?"Soal cara para caleg memperkenalkan diri dengan memasang poster dan membagi atribut kampanye, bagi Hamdi, tidak rasional.
"Betapa besar uang dihabiskan untuk menunjang upaya agar dikenal masyarakat itu, tidak sebanding dengan gaji mereka kalau nanti terpilih. Kalau tidak, mereka masuk rumah sakit jiwa."Tapi Hamdi memaklumi, karena memang harus begitu proses demokrasi yang saat ini sedang terjadi.
Seorang caleg harus memperkenalkan diri kepada calon pemilihnya supaya dipilih.
"Tidak soal apa visinya, bagaimana jejak masa lalunya, dan seterusnya."
(Mayong Suryo Laksono)
Baca Juga : 'Apa Jaminannya Caleg Eks Koruptor Tidak Korupsi Lagi Setelah Terpilih?'