Intisari-online.com - Tepat 53 tahun lalu pada hari ini sebuah pergerakan yang disebut dengan G 30 S PKI terjadi.
Tepatnya pada 30 September 2018 silam, kala itu sebuah revolusi berdarah dilakukan oleh sekelompok partai yang mengatasanamakan diri sebagai Partai Komunis Indonesia (PKI).
Beberapa orang menjadi sasaran penumpasan PKI, mereka menculik beberapa jenderal, lalu membunuhnya.
Akibat pemberontakan tersebut, kedaulatan negara menjadi terancam, alhasil segala upaya dikerahkan untuk menumpas G 30S PKI.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Namun, jauh sebelum penumpasan atas PKI, sejatinya partai ini adalah salah satu partai yang besar dan cukup berpengaruh di Indonesia.
Menurut catatan sejarah anggota PKI di Indonesia kurang lebih sekitar 3 juta orang pada tahun 1960-an.
Bahkan nama-nama kondang waktu itu juga masuk dalam jajaran partai ideologi sayap kiri ini, baik dari golongan intelektual maupun rakyat biasa.
Partai ini berhasil menarik simpati kaum buruh, dan uniknya sebuah catatan sejarah menyebut ada pemain sepak bola Indonesia yang masuk dalam PKI.
Baca Juga : 22 Nyawa Suporter Sepak Bola Melayang selama PSSI Dipimpin Edy Rahmayadi, Ini Data Lengkapnya!
Hal itu mengacu pada masa kejayaan sepak bola Indonesia, Ir Soekarno sempat menyebut sepak bola Indonesia sebagai 'alat revolusi', kalimat itu pula yang juga diamini oleh PKI.
Sebagaimana sepak bola menjadi alat pemersatu, ia juga dijadikan alat politik untuk menambah daya tarik masyarakat.
Misalnya dalam catatan sejarah, ada dua nama penyerang legendaris timnas Indonesia yang menjadi caleg dari kubu PKI.
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Aulia Dian Permata |
KOMENTAR