Intisari-Online.com – Ketika Jaimie Florio hamil 19 minggu, dokter mengatakan bahwa bayinya lebih kecil dari bayi umumnya.
Umurnya seperti 17 minggu kehamilan, bukan 19 minggu.
Mereka pun melakukan tes untuk mencoba memahami mengapa, tetapi hasilnya tidak memberikan jawaban.
Dan perkembangan bayi Connor seakan hampir berhenti.
“Pertumbuhannya sangat lambat. Mereka terus mengatakan bahwa dia perlu 500 gram, agar dapat bertahan hidup,” kata Florio (29) dari Danbury, Connecticut, kepada Today.
“Saya tahu, kami membutuhkan unit perawatan intensif neonatal yang bagus (NICU).”
Florio melakukan pemeriksaan USG setiap hari untuk mengamati perkembangan Connor.
Dokter ingin dia hamil sampai 24 minggu atau lebih lamam sehingga janinnya punya waktu untuk tumbuh.
Pada usia kehamilan 25 minggu, Florio dirawat di rumah sakit.
Seminggu kemudian dokter memperhatikan aliran darah tali pusat telah terbalik dan mereka melakukan operasi caesar untuk mengeluarkannya.
“Saya sangat ketakutan."
"Mereka memeriksa ukurannya dan mengatakan bahwa dia bisa menjadi 360 atau 390 gram dan bahkan itu terlalu kecil untuk dapat bertahan,” kata Florio.
“Rupanya dia menangis, tetapi kita tidak bisa mendengarnya. Itu benar-benar menakutkan.”
Ketika ia lahir, berantnya hanya 310 gram dan dibawa ke NICU Rumah Sakit Anak Westchester Medical Maria Fareri.
Saat malam hari Florio mengunjungi Connor, bayinya itu terhubung ke banyak tabung dan mesin.
Meskipun dia telah menerima steroid untuk membantu paru-parunya tumbuh, dia perlu menggunakan ventilator untuk bernapas.
Baca Juga : Hati-hati Memberi Makan Bayi! Bayi 10 Hari Ini Meninggal Akibat Diberi Bubur Pisang
Penulis | : | Katharina Tatik |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR