Advertorial
Intisari-Online.com – Jika Anda menengok ke sosial media Twitter, sekarang trending nomor satu Twitter adalah #JusticeForAudrey.
Siapa Audrey? Dan bagaimana kisahnya?
Mungkin kisah di bawah ini benar-benar mencoreng nama dunia pendidikan di KotaPontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Bagaimana tidak, seorang siswi SMP berinisial AU (Audrey) menjadi korban pengeroyokan oleh 12 siswi SMA di Pontianak.
Baca Juga : Tak Hanya Dapat Gaji dan Fasilitas, Anggota DPR Juga Dapat Uang Pensiun Seumur Hidup, Ini Besarannya
Akibatnya, siswi SMP yang baru berusia 14 tahun itu kini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat luka yang dideritanya.
KasuspengeroyokansiswiSMPitu juga telah ditangani pihak kepolisian setempat dan terus dikembangkan dalam proses penyelidikannya.
Bahkan Wali KotaPontianak, Edi Rusdi Kamtono, meminta pihak kepolisian dan dinas pendidikan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kejadian kekerasan antar sesama pelajar ini.
Sebab, ini merupakan contoh yang sangat buruk terhadap dunia pendidikan di Kota Pontianak dan tentunya Indonesia.
Kronologi
Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar menggelar konferensi pers terkait persoalan ini.
PPAD selaku lembaga yang bergerak dibidang perlindungan anak akan memberikan pendampingan baik pada korban maupun pada pelaku.
Wakil KetuaKPPAD, Tumbur Manalu yang hadir saat konferensi pers menceritakan kronologi kejadianpenganiayaantersebut.
Tumbur Manalu menjelaskan, kejadian pengeroyokan terhadap korban yang merupakan siswi SMP tersebut dua pekan lalu.
"Kejadian dua pekan lalu, Jumat (29/3/2019). Namun baru dilaporkan pada orangtuanya, hari Jumat (5/4/2019) ada pengaduan kePolsekPontianakSelatan.”
“Kemudian kita dari KPAD langsung menerima pengaduan," ucap Manalu saat memberikan keterangan di KantorKPPAD, Senin (8/4/2019).
Baca Juga : Ngeri, Kakak Ini Cekik Adiknya yang Berusia 5 Tahun, Potong Alat Vitalnya, dan Makan Dagingnya
Ia menjelaskan korban tidak melapor karena mendapat ancaman dari pelaku, pelaku mengancam akan berbuat lebih kejam lagi apabila korban melaporkan pada orangtua.
"Korban merasa terintimiddasi sehingga tak berani melapor.”
“Namun setelah dilaporkan pada pihak kepolisian, pada hari itu langsung ada proses mediasi diPolsekPontianakSelatan, proses sidiknya terhadap pelaku masih berjalan," tambahnya.
Tumbur Manalu menceritakan kronologi awalnya terjadinya pengeroyokan secara brutal dari 12 siswi SMA terhadap siswi SMP tersebut dari penjemputan yang dilakukan para pelaku terhadap korban di rumahnya.
"Korban sebenarnya berada di rumah, kemudian dijemput terduga pelaku dari 12 orang itu.”
“Sebetulnya aktor utama tiga orang dan sisanya membantu," ucap Manalu.
Korban dijemput dengan alasan ada yang mau disampaikan dan diomongkan.
Jadi dengan seperti itu, korban bersedia ikut bersama pelaku dan dibawa ke Jalan Sulawesi.
Pada saat penjemputan korban tidak menyadari, dirinya akan dianiaya. Sebab dia dijemput dengan alasan mau ngobrol.
"Ketika dibawa ke Jalan Sulawesi korban diinterogasi dan dianiaya secara brutal oleh pelaku utama tiga orang dan rekannya yang membantu ada 9 orang. Sehingga total ada 12 orang," katanya.
Korban dianiaya di dua lokasi, selain di Jalan Sulawesi, korban juga dianiaya di Taman Akcaya.
Sebetulnya, berdasarkan hasil yang didapatkanKPPAD, target pelaku bukanlah korban yang saat ini. Tapi kakak sepupu korban.
"Permasalahan awal karena masalah cowok. Menurut info kakak sepupu korban merupakan mantan pacar dari pelakupenganiayaanini.”
“Di media sosial mereka saling komentar sehingga pelaku menjemput korban karena kesal terhadap komentar itu," tambahnya.
KPPAD berharap persoalan ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan, karena dengan adanya proses hukum akan memberikan dampak kemudian hari pada mereka yang masih anak dibawah umur.
Korban mengalami trauma fisik dan psikologis
Akibat dari kejadian buruk ini, korban yangberinisial AU (14) saat ini mengalami perawatan intensif di RumahSakitMitraMedika, Pontianak.
Bahkan saat ini, tengah dilakukan pemeriksaan bagian tengkorak kepala dan dada untuk mengetahui trauma yang diakibatkan dari pengeroyokan tersebut.
Ini dikarenakan kepala korban dibenturkan pada aspal dan trauma bagian dada akibat aniaya.
Semoga cepat sembuh Audrey. (Alfian Zainal)
(Artikel ini telah tayang ditribunbatam.iddengan judul “Siswi SMP Dikeroyok 12 Siswa SMA di Pontianak. Berawal dari Masalah Asmara dan Celoteh di Facebook”)