Advertorial

Temui Hermann Goring, Orang Paling Kuat ke-2 Setelah Hitler dan Penggagas Organisasi Brutal

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Hermann Goring hidup mewah, bahkan bakat alaminya untuk flamboyan membuatnya berganti seragam sehari lima kali.
Hermann Goring hidup mewah, bahkan bakat alaminya untuk flamboyan membuatnya berganti seragam sehari lima kali.

Intisari-Online.com - Hermann Goring adalah orang paling kuat kedua di Reich Ketiga setelah Hitler.

Hitler bahkan memberi Goring gelar khusus Reichsmarschall, yakni pemimpin semua angkatan bersenjata Jerman.

Pria dengan kehidupan batin yang tak menentu dan juga pecandu morfin ini adalah salah satu pria paling berbahaya dalam Perang Dunia II.

Goring pertama kali diperkenalkan ke Hitler pada tahun 1922, ketika ia menghadiri rapat umum yang memprotes Perjanjian Versailles yang mengakhiri Perang Dunia I.

Baca Juga : Selama 14 Tahun 'Bohongi' Pasiennya, Dokter Ini Justru Dipuji dan Buat Banyak Orang Tersentuh dengan Kisahnya

Pada tahun yang sama ketika Hitler pertama kali mencoba merebut kekuasaan di Beer Hall Putsch 1923, Goring berada di sisinya.

Kekuatan politis Goring naik secara signifikan dan dia diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri Prusia, Panglima Polisi Prusia, dan Panglima Luftwaffe (angkatan udara Jerman yang ditakuti)

Dari sini, salah satu tindakan utama pertamanya adalah menciptakan Gestapo, Polisi Rahasia Nazi yang menekan oposisi terhadap Nazi di Jerman.

Organisasi brutal ini juga akan memainkan peran sentral dalam Holocaust dengan membantu mengumpulkan orang-orang Yahudi di seluruh Eropa.

Dengan pecahnya Perang Dunia II pada tahun 1939, Hitler bahkan menyebut Goring sebagai penggantinya.

Bangkitnya Goring melalui jajaran partai Nazi disertai dengan lingkar pinggangnya yang terus membesar.

Baca Juga : Pria Ini Derita Kanker Pankreas Stadium 3, Namun Dia Berhasil Sembuh Karena Cara ini

Kecanduan morfinnya yang terus-menerus membuatnya mengalami perubahan suasana hati yang parah.

Dia hidup mewah, bahkan bakat alaminya untuk flamboyan membuatnya berganti seragam sehari lima kali.

Dia kadang mengenakan seragam berburu abad pertengahan atau bahkan, seperti yang dilaporkan seorang pengunjung, jubah danlengkap dengan sandalnya.

Bangkitnya Goring melalui jajaran partai Nazi disertai dengan lingkar pinggangnya yang terus membesar.

Kecanduan morfinnya yang terus-menerus membuatnya mengalami perubahan suasana hati yang parah.

Pada 1938, dia menyatakan bahwa akan ada perhitungan akhir dengan orang-orang Yahudi.

Aibatnya, pada 1941 dia memberi wewenang kepada Reinhard Heydrich untuk menemukan "solusi umum dari masalah Yahudi" itu, yakni dengan Holocaust.

Baca Juga : Suku Lingon, 'Bule' Asli Indonesia dengan Mata Biru yang Keberadaannya Misterius

Keluarga, Kegagalan, dan Kehilangan Bantuan

Anehnya, pangkat tinggi Göring di partai Nazi juga membuatnya dapat menyelamatkan beberapa nyawa Yahudi.

Adik Goring, Albert, adalah seorang anti-Nazi gigih yang bekerja untuk mendapatkan visa keluar dan paspor untuk teman-teman Yahudi-nya.

Mengambil keuntungan dari posisi saudara lelakinya dan mempermainkan kasih sayang persaudaraannya, Albert secara teratur pergi ke kantor saudaranya di Berlin untuk mencari bantuan.

Cinta Goring untuk saudaranya menunjukkan secercah kemanusiaan dalam diri seorang lelaki yang sangat ingin menghancurkan jutaan nyawa tak berdosa.

Pada 1943, Luftwaffe- nya gagal dalam misi menghancurkan Rusia dan melindungi Jerman dari Sekutu.

Sementara kesehatan mental dan fisiknya terus memburuk, pada 945, ia mengecewakan Hitler.

Tidak lama kemudian, pada 9 Mei 1945, dia ditangkap oleh pasukan Sekutu yang menang.

Göring kemudian dipaksa untuk melakukan detoksifikasi dari morfin dan diadili atas kejahatannya dan dijatuhi hukuman mati.

Satu-satunya hiburan adalah bahwa ia berhasil melarikan diri dengan melakukan bunuh diri pada 15 Oktober 1946, dengan kapsul sianida yang ia selundupkan ke selnya.

Baca Juga : Misteri Jembatan di Mana Ratusan Anjing Bunuh Diri Ini Akhirnya Terpecahkan

Artikel Terkait