Proses itu mengakibatkan retakan dan ruang udara kecil pada sendi yang kerap kali disebut gelembung.
Nah, proses pembentukan gelembung ini yang menurut Roston dan Haines memicu bunyi "kretek".
Teori Roston dan Haines bertahan 24 tahun sebelum akhirnya A Unsworth dari Durham University mengguncangnya lewat punlikasi di Annual of Rheumatic Disease pada 1971.
Unsworth bersama rekannya melakukan penelitian dengan metode yang sama dengan Roston dan haines.
Namun, alih-alih mendapatkan penegasan, keduanya malah sampai pada kesimpulan berlawanan.
Unsworth menemukan, bunyi "kretek" itu terjadi bukan karena pembentukan gelembung dalam cairan sendi, tetapi justru oleh pecahnya gelembung tersebut.
Sejak saat itu, puluhan ilmuwan berusaha menemukan mana yang benar dari kedua teori tersebut dan masih terus berdebat dengan hasil risetnya.
Tahun 2015, Gregory N Kawchuk dari Fakultas Rehabilitasi Medis di Universitas Alberta, Amerika Serikat, memberi penegasan pada dugaan Roston dan Haines lewat publikasi di jurnal PLOS ONE.
Baca Juga : Sedang Sakit Kepala? Lakukan 5 Teknik Pijatan Ini, Sakit Kepala Langsung Hilang, Lo!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR