Semua tentu tahu kalau aktivitas makan merupakan kebutuhan sehari-hari yang cukup menyenangkan.
Terlebih makanan yang enak, gurih dan lezat, merupakan bagian menyenangkan saat momen santap tersebut berlangsung.
Penelitian menunjukkan, manusia bisa lebih ketergantungan dengan makanan saat aktivitas menyenangkan ini ditahan-tahan.
Penelitian Nicole M. Avena dkk. berjudul Evidence for Sugar Addiction: Behavioral and Neurochemical Effects of Intermittent, Excessive Sugar Intake menyebutkan, saat berdiet dengan jeda makan yang lama, manusia bisa kecanduan makanan.
Fenomena kecanduan ini rupanya mungkin untuk terjadi karena bagian di sistem otak yang merespons makanan sebagai hadiah setelah beraktivitas juga merupakan bagian sistem otak yang merespons obat-obatan adiktif.
Baca Juga : Ini Trik Mengurangi Asupan Gula dengan Mudah
Gula, yang banyak terkandung dalam makanan kita, adalah kandungan yang merilis opioid dan dopamin, zat dan hormon dalam otak yang mengatur rasa senang dan mengurangi rasa sakit.
Karenanya, tidak mengherankan jika gula berpotensi membuat kita kepingin untuk mengonsumsinya terus-menerus.
Namun ketika kita sedang berdiet, asupan gula pun dipangkas.
Beberapa jenis diet menerapkan jeda yang panjang antarwaktu makan.
Intermittent fasting, atau OCD, misalnya, menerapkan puasa berjam-jam dan membuka “jendela” makan apapun sepuasnya dalam beberapa jam.
Baca Juga : Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga dengan Trik Diet Ala Jepang, Yuk Dicoba!
Diet dengan jadwal makan yang berjeda lama inilah yang menurut penelitian Avena dkk. turut andil dalam memicu rasa candu untuk mengonsumsi gula berlebih.
Penulis | : | Trisna Wulandari |
Editor | : | T. Tjahjo Widyasmoro |
KOMENTAR