Advertorial
Intisari-Online.com - Permukaan Bumi mungkin adalah leb sejarah yang menyimpan fakta-fakta tersembunyi.
Manusia yang hidup dalam waktu sekarang seakan-akan tak dapat melacak rahasia tersembunyi dari struktur Bumi itu sendiri.
Atau bisa dikatakan bahwa akan selalu ada penemuan baru yang mengungkap fakta baru terus menerus.
Gurun Sahara ternyata masih menyimpan misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini.
Baca Juga : AI Super Wide-Angle Vivo V15, Abadikan Kehangatan Keluarga di Momen Terbaik
Sebuah buku berjudul The Archaeology of Western Sahara: A Synthesis of Fieldwork, 2002 to 2009 mengungkapkan jika ada ratusan struktur batu berusia ribuan tahun ditemukan di Sahara Barat.
Struktur tersebut terdiri dari berbagai ukuran dan bentuk.
Namun arkeolog belum yakin kapan dan untuk tujuan apa batu-batu itu dibuat.
Baca Juga : Tambahkan Kebaikan Oats di Menu Favoritmu dan Menangkan Hadiah Jalan-jalan ke Bangkok!
Antara tahun 2002 hingga 2009, para arkeolog bekerja dan melakukan penggalian di wilayah Sahara Barat.
Mereka lantas menemukan struktur batu yang tersebar hingga 630 meter.
Bentuk struktur batu yang ditemukan beragam, ada yang menyerupai bulan sabit, lingkaran, garis lurus, persegi panjang, tumpukan, dan kombinasi antara bentuk-bentuk tersebut.
Sayangnya, para arkeolog belum memastikan apa tujuan dibalik susunan batu-batu tersebut.
Baca Juga : Anda Wanita Usia 40an hingga 50an? Ini 5 Makanan yang Harus Anda Makan dan Hindari
Beberapa teori menyebut kalau batu-batu tersebut kemungkinan dibuat untuk menandai kuburan, dan bisa jadi hipotesis tersebut benar adanya.
Sebab, para peneliti sempat menemukan kuburan manusia berusia 1.500 tahun di antara beberapa situs yang digali.
Temuan ini menunjukkan jika suatu waktu, Sahara Barat merupakan tempat yang lebih basah dan dapat menopang lebih banyak kehidupan daripada saat ini.
Termasuk juga, ada kemungkinan jika manusia yang tinggal di wilayah tersebut sudah memiliki pengetahuan mengenai struktur batu.
Hanya saja, penelitian lebih lanjut mengenai situs ini bisa tak berjalan lancar.
Masalah keamanan sepertinya akan menjadi penghambat. Pasalnya, Sahara Barat merupakan daerah rawan konflik.
"Karena sejarah konflik, penelitian arkeolog dan paleontologi di Sahara Barat sangat terbatas," tulis Joane Clarke, dosen senior di University of East Anglia seperti dikutip dari Live Science awal bulan ini.
Baca Juga : Uni Eropa Diskriminasi Penggunaan Kelapa Sawit, Mahathir: Orang Kaya Mencoba Memiskinkan Orang Miskin
Artikel ini telah tayang di Kompas.com olehMonika Novena dengan judul "Misteri Ratusan Struktur Batu Berusia Ribuan Tahun di Sahara"