Advertorial

Begini Caranya Membentuk Tubuh Ideal Lewat Aplikasi Ponsel

Agus Surono
Yoyok Prima Maulana

Tim Redaksi

Dalam bidang kebugaran, kita tak perlu lagi masuk ke ruang ahli untuk berdiskusi soal diet dan olahraga yang mesti kita jalani. Semua ada di aplikasi.
Dalam bidang kebugaran, kita tak perlu lagi masuk ke ruang ahli untuk berdiskusi soal diet dan olahraga yang mesti kita jalani. Semua ada di aplikasi.

Intisari-Online.com - Sejak ditemukan pertama kali pada tahun 2007, aplikasi mobile telah ‘mengacaukan’ berbagai aspek dalam kehidupan kita.

Ratusan ribu aplikasi dibuat setiap tahunnya.

Hal ini tak lepas dari semakin dalamnya penetrasi penggunaan internet pada ponsel.

Menurut portal statistik, Statista, pengguna ponsel cerdas diperkirakan tumbuh dari 2,1 miliar di 2016 menjadi 2,5 miliar pada 2019 ini.

Baca Juga : Anak Anda Suka Membuat Rumah Berantakan? Jangan Khawatir, Bisa Jadi Itu Tanda Anak Anda Cerdas!

Inilah pangsa pasar aplikasi mobile.

Dunia perbankan menjadi salah satu bidang yang dikacaukan oleh aplikasi. Kini tak perlu repot-repot lagi untuk membuka rekening sebuah bank.

Cukup dari jari jemari yang menari di layar ponsel, kita sudah memiliki rekening sebuah bank.

Kartu debit pun jika membutuhkan akan dikirim ke alamat yang disepakati (Perbankan Masa Kini: Bikin Rekening Cukup di Ponsel, Intisari Juni 2018).

Belum lagi munculnya aplikasi-aplikasi dalam dunia teknologi keuangan yang memudahkan mereka yang membutuhkan dana segera.

Meski untuk itu harus lebih waspada. Selalu ada “udang” di balik kemudahan (Ada “Ranjau” di Balik Kemudahan Pinjaman Online, Intisari September 2018).

Atau munculnya “pintu gerbang” pembayaran masa kini macam Go Pay, Ovo, serta dompet-dompet elektronik (e-Wallet) lainnya makin menjepit lembaga perbankan konvensional.

Selain aplikasi perbankan, aplikasi kebugaran termasuk aplikasi yang pertumbuhannya masif.

Seiring dengan menguatnya gaya hidup sehat, orang beramai-ramai beraktivitas.

Namun, di zaman digital ini, aktivitas itu tentu tak hanya menjadi sebuah pengalaman, tapi juga catatan. Lahirlah aplikasi-aplikasi pencatat aktivitas.

Ada Endomondo, Strava, Nike Run Club, My Fitness Pal, dan lain sebagainya.

Dari beberapa aplikasi itu, ada yang bisa digunakan untuk mendukung diet kita.

Baca Juga : Aplikasi Android Ini Bikin Suara Anda Jadi Lebih Merdu, Cek Saja!

Ribet sih!

Salah satu yang memanfaatkan aplikasi untuk diet itu adalah Ardianti (39).

Tuntutan profesi sebagai penyiar sebuah televisi nasional membuatnya harus menjaga penampilan.(Sejak 2014 Dian pindah kerja di sebuah BUMN.)

Batasannya adalah ukuran baju sehingga ia menjaga betul fisik tubuhnya. Terlebih setelah ia melahirkan anak ketiganya.

Pada awalnya, Dian – begitu Ardianti disapa, berpendapat bahwa dengan berolahraga saja, semua persoalan berat badan selesai.

Makanan pun tidak dijaga. Berat badan memang tidak berlebih, namun bentuknya kurang bagus.

“Badan jadi sekel,” katanya.

Sekel merupakan istilah di masyarakat Jawa untuk merujuk ke badan yang berisi.

Menyadari kekeliruannya itu, Dian pun menjaga pola makan itu. Ia lantas menggunakan aplikasi My Fitness Pal.

Aplikasi yang sudah terinstal lebih dari 50 juta di ponsel Android ini membantu Dian dalam mengatur jumlah kalori dari makanan yang akan disantapnya.

Caranya, dengan membuat daftar makanan yang disantap pada hari itu.

“Ya terlihat seperti ribet sih. Bosku lama-lama tahu keribetan itu,” kata Dian.

Dengan My Fitness Pal, Dian tinggal memasukkan jenis makanan dan berapa banyak makanan yang akan disantap.

Dari situ akan keluar perkiraan jumlah kalori, serta banyaknya karbohidrat, protein, dan lemak yang terkandung dalam makanan itu.

Dibantu dengan jam fitness tracker, Dian bisa menyeimbangkan kalori yang masuk dan kalori yang keluar.

“Dari jam ini aku bisa tahu berapa banyak kalori yang sudah terbakar,” katanya sambil menunjukkan jumlah kalori terbakar saat itu.

Pembakar kalori lain sekaligus pembentuk tubuhnya adalah aplikasi Bikini Body Guide (BBG).

Awalnya ia melakoni latihan BBG lewat buku elektronik yang dikasih temannya. Merasa tertarik, Dian pun berlangganan di aplikasi.

“Bedanya, di aplikasi ada gerakan contoh latihan yang harus kita lakukan. Sementara di buku elektronik hanya foto-foto saja,” jelas Dian.

Menurut Dian, tak banyak waktu dihabiskan untuk melakoni latihan-latihan di BBG.

“Hanya 28 menit. Tapi capek banget,” katanya.

Ada tiga bagian yang menjadi fokus BBG: kaki, perut, dan tangan. Satu sesi berlangsung selama 12 minggu.

Di sela latihan ketiga hal tadi, ada latihan kardio untuk memperkuat kerja jantung.

Ada dua jenis latihan kardio: intensitas rendah seperti jalan kaki dan intensitas tinggi seperti lari.

Sudah setahunan Dian menjalani latihan BBG dan mengatur pola makan lewat My Fitness Pal.

Hasilnya, “Badan lebih kenceng, tak berlemak, dan stamina jadi lebih bagus,” kata Dian.

Baca Juga : Tak Perlu Seekstrim Vicky Prasetyo yang Gerebek Rumah Angel Lelga, Ini Aplikasi Untuk Tangkap Basah Pasangan Kita yang Selingkuh

Kuncinya: komitmen

Lain lagi kisah Chuck Gowing (51), asal Florida, AS, yang berhasil menurunkan berat badan sampai 79 kg lewat aplikasi Lose It!.

Chuck mengaku memiliki pengalman buruk melihat rekan sekantornya meninggal akibat serangan jantung. Saat itu Chuck memiliki berat badan 158 kg.

Tak hanya dekat dengan penyakit, obesitas yang diderita Chuck juga mengganggu tidurnya.

Napasnya pun tak lancar. Lebih repot lagi saat melakukan perjalanan dengan pesawat, ia perlu sabuk pengaman tambahan karena ukuran perutnya yang besar.

“Saya merasa hidup saya harus berubah,” katanya seperti dikutip Askmen.com.

Chuck kemudian mencoba menurunkan berat badan dengan berbagai cara.

Mulai dari diet sampai olahraga. Untuk diet ia pernah mencoba diet rendah karbohdirat. Tak jarang ia berpuasa untuk mengurangi asupan kalori.

Ia pun sudah mencoba aplikasi diet Weight Watcher. Tapi, semuanya gagal.

Akhirnya, dicobalah aplikasi diet di ponsel tadi.

Aplikasi yang di Play Store masuk kategori Editors’ Choice ini bisa membantu kita merancang penurunan berat badan secara spesifik berdasarkan informasi pola hidup kita.

“Sangat mudah untuk memulainya: masukkan detail profil dan berat badan yang Anda inginkan, dan kami akan menghitung jumlah kalori harian terbaik untuk Anda. "

"Selanjutnya, catat makanan yang Anda asup, berat badan, dan aktivitas Anda dan bersiaplah untuk mencapai tujuan Anda!"

"Tidak ada program penurunan berat badan berbasis aplikasi yang semudah ini.”

Begitu salah satu keterangan yang menyertai laman aplikasi ini di Play Store.

Dalam aplikasi yang bisa diunduh secara gratis baik di Play Store atau App Store ini kita juga bisa mendapat informasi mengenai makanan yang direkomendasikan dan yang tidak.

Hal pertama yang dilakukan Chuck adalah mengubah pola makannya. Ia tidak lagi mengonsumsi karbohidrat “berat” seperti pizza, bagel, dan pretzel.

Sebagai gantinya ia mencoba menyukai sayur, buah, kacang-kacangan, dan susu rendah lemak.

Setiap hari Chuck berjalan kaki atau lari antara sekitar enam kilometer dan sembilan kilometer.

Ia tetap makan besar tiga kali dan diselingi dua kali makanan ringan. Upayanya itu berhasil menurunkan berat badannya dan mempertahankannya.

Ketika diminta saran untuk orang lain, Chuck mengatakan bahwa sebelum makan di luar, ada baiknya untuk mengecek menu sebelumnya.

Lalu buat keputusan sebelum pergi. Hal senada diungkapkan Dian, untuk meluangkan waktu mencari informasi soal apa yang akan kita asup.

Namun, di atas semua itu, dengarkan pula kata Dian, “Komitmen adalah kunci!”

Sudah siap membentuk tubuh lewat jari jemari kita?

Baca Juga : Begini Rasa dari Resep Paling Tua di Dunia Berusia 1.800 Tahun Lebih

Artikel Terkait