Advertorial
Intisari-online.com - Beberapa waktu lalu Indonesia kembali dirundung duka pascabencana kembali menghantam tanah air.
Kali ini, bencana banjir bandang telah meluluh lantahkan Kabupaten Sentani, Jayapura, Sabtu (16/3/2019).
Banjir bandang ini menyebabkan rusaknya infrastruktur di Kabupaten Sentani dan juga memakan banyak korban.
Tercatat hingga hari ini sebanyak 79 korban telah meninggal dunia dan ribuan warga mengungsi akibat bencana ini.
Baca Juga : Cari Palu yang Hilang, Petani Ini Malah Temukan Harta Karun Romawi Senilai Rp53 Miliar
Proses evakuasi korban dan penanggulangan bencana terus dilakukan Pemeritah pasca banjir.
Pascabanjir bandang terjadi, ditemukan sebuah fenomena unik yang menghebohkan masyarakat Sentani.
Dilansir dari akun Twitter @jayapuraupdate, telah ditemukan banyak ikan yang bentuknya mirip dengan hiu yang terhanyut tepat di aliran banjir dari arah Gunung Cycloops.
Banyak netizen pengguna Twitter yang berspekulasi dengan fenomena ini melalui kolom komentar.
Baca Juga : Tambahkan Kebaikan Oats di Menu Favoritmu dan Menangkan Hadiah Jalan-jalan ke Bangkok!
Akun Twitter @mokayCR_66 menghubungkan hal ini dengan tempat sakral di Sentani melalui kolom komentar.
"Jadi orangtua dulu bercerita di Cycloops atas telaga itu yang mengaliri air ke semua jalur air. Nah ditelaga itu hidup hewan yang ada di Sentani maupun yang tidak pernah ada di Sentani. Itulah tempat tersakral Cycloops. Tuhan pulihkan negeri Matahari Terbit," tulisnya.
"Yups itu jenis hiu. Blacktip Reef Shark yang masih anakan. Nama latinnya Carcharhinus Melanopterus," tulis akun Twitter @Evicaesio mencoba menjelaskan secara ilmiah.
Baca Juga : Kabar Buruk Bagi Penyuka Minuman Manis, Rentan Alami Kematian Dini
"Kalau di tempatku itu namanya ikan kalis, sejenis hiu kecil yang banyak ditemukan di Laut Jawa. Lah yang ini kok bisa hidup di air tawar ya?" tambah akun Twitter @Joko_Susio37 penasaran.
Rasa penasaran akan fenomena ikan mirip hiu ini pun terjawab.
Hal itu dibenarkan oleh Balai Arkeologi Papua bahwa ikan - ikan itu adalah ikan Hiu Sentani.
Dilansir melalui Antaranews (19/3/2019), Peneliti dari Balai Arkeologi Papua pun menjelaskan asal Hiu Sentani yang ditemukannya oleh BTN Sosial Sentani Selasa (19/3/2019) setelah banjir melanda.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Berkenaan dengan penemuan ikan hiu pascabanjir di Sentani yang viral di media sosial itu, peliti senior dari Balai Arkeologi Papua Hari Suroto mengatakan bahwa pada masa lalu Danau Sentani merupakan bagian dari laut yang menjorok ke darat.
"Bagian laut ini, sebelah utara berbatasan dengan Gunung Dafonsoro atau kini Cagar Alam Cycloops. Bagian laut ini terhubung oleh sungai dan mata air dari Cycloops," katanya.
Hal itu diakibatkan oleh pergerakan lapisan bumi dan membuat air danau Sentani yang semula asin menjadi tawar.
"Hiu yang merupakan ikan air asin kemudian beradaptasi dengan air danau dan air sungai atau sumber mata air tawar yang terhubung dengan Danau Sentani. Dalam perkembangannya hiu - hiu ini berubah menjadi hiu air tawar," jelas alumnus Universitas Udayana Bali ini.
Baca Juga : Diduga Orang Yahudi di Israel Sebenarnya Bangsa Ashkenazi dari Eropa, Benarkah?
Hari juga menjelaskan bahwa bukti arkeologi menunjukkan adanya motif - motif ikan hiu di Situs Megalitik Tutari.
Selain itu, Suku Sentani yang tinggal di Pulau Asei menggambarkan ikan hiu pada lukisan kulit kayu.
Memori Suku Sentani tentang hiu dikabarkan sempat hilang dari Sentani dan terakhir diungkap pada tahun 1970-an.
Motif hiu juga dapat dilihat dari lambang klub sepakbola kebanggan Kabupaten Jayapura, Persidafon Dafonsoro yang menggunakan gambar ikan hiu.(Nicolaus/GridHot)
Artikel ini pernah tayang di GridHot dengan judulWarga Dibuat Bingung dengan Kemunculan Ikan Hiu dari Gunung Usai Banjir Bandang di Sentani, Peneliti Jelaskan Penyebabnya