Sempat menjalani operasi tahun 1989 dan menginap di RSUP Sanglah selama enam bulan karena saya dijadikan bahan penelitian.
Tapi hasil operasinya cuma bertahan selama 1,5 tahun,” ujarnya seperti dikutip dari Tribunnews.
Budiarsa menceritakan, kemampuan dia dan dua saudaranya mampu bertahan hidup lebih lama dengan mengidap penyakit osteogenesis imperfecta membuat Profesor Pals membangun laboratorium khusus.
Profesor Pals meneliti sejumlah unsur di tubuh Budiarsa untuk mencari formula agar penderita osteogenesis imperfecta di dunia dapat memiliki usia yang relatif panjang seperti Budiarsa dan kedua saudaranya.
Baca Juga : Bocah Tewas Kesetrum Saat Main Ponsel yang di Charger: Ini Cara Menangani Orang yang Kesetrum
Budiarsa mengaku heran karena setiap tulang yang patah akan secara tiba-tiba mengecil lalu hilang di dalam tubuhnya.
“Sekarang, kalau patah saya tidak mengalami sakit apa pun. Meskipun semuanya telah patah, masih bisa digerakkan karena patahan itu tidak memengaruhi saraf,” tuturnya.
Namun, kondisi tersebut tidak menyurutkan dirinya untuk meminang Dayu Kenari.
“Kami pacaran selama enam tahun. Dalam masa pacaran, tidak ada keromantisan.
Tapi, kalau satu pihak tidak ada atau tidak bertemu karena sakit, rasa kehilangan sangat besar.
Dengan pertimbangan matang, akhirnya kami pun memutuskan untuk menikah,” katanya.
Pernikahan kedua pasangan tersebut menarik perhatian para pejabat daerah.
Sejumlah tokoh hadir dalam acara resepsi Budiarsa dan Dayu Kenari, di antaranya istri Kapolda Bali, Barbara Golose, dan istri Wali Kota Denpasar, Ida Ayu Selly D Mantra.
Baca Juga : Temui Ninja-Shinobi, Pembunuh Rahasia yang Terhina Tapi Juga Diperlukan
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR