Intisari-online.com - Tragedi penembakan atas umat muslim di Christchurch, Selandia Baru terjadi pada Jumat (15/3).
Tragedi tersebut dianggap sebagai hari tergelap dalam sejarah di negara tersebut, dan setidaknya 50 orang meninggal dalam serangan itu.
Atas tindakan amoral, biadab dan tidak manusiawi tersebut, beberapa petinggi dunia turut memberikan kecaman pada pelaku penembakan yang disinyalir adalah pria bernama Brenton Tarrant.
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, juga mengecam tindakan tersebut dan menjelaskan bahwa pelaku kemungkinan adalah orang yang telah melakukan ancaman pada umat Muslim di Turki.
Baca Juga : Tak Bikin Malu, Justru Kebiasaan Kentut di Depan Pasangan Bisa Buat Hubungan Lebih Bahagia
Melansir dari Al Jazeera pada Minggu (17/3/2019), Erdogan mengatakan tersangka telah dua kali mengunjungi Turki dan memperingatkan bahwa Turki tidak memiliki tempat di Eropa.
Dia mengatakan bahwa pihak berwenang sedang menyelidiki kunjungan dan kontaknya dengan Turki.
Source | : | Al Jazeera |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR