Advertorial

74 Peluru Bersarang di Tubuh Orangutan hingga Sebabkan Kritis, Kini Kondisinya Telah Membaik

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Sapto Aji Prabowo mengatakan, Hope masih dalam perawatan intensif.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Sapto Aji Prabowo mengatakan, Hope masih dalam perawatan intensif.

Intisari-Online.com - Setelah sempat kritis saat dilakukan perawatan, kini Hope, sekor orangutan dengan 74 peluru yang bersarang di tubuhnya, sudah dinyatakan mulai membaik.

Meskipun begitu, tim dokter masih belum bisa mengeluarkan seluruh peluru senapan angin yang masih bersarang ditubuhnya.

Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Sapto Aji Prabowo mengatakan, Hope masih dalam perawatan intensif tim medis Pusat Karantina Orangutan di Sibolangit, Sumatera Utara.

“Berdasarkan laporan tim kesehatan, hari ini Hope sudah mau makan walau belum banyak, kondisi agak membaik,"jelas Sapto Aji, kepada Kompas.com via WhatsApp messenger, Kamis (14/3/2019).

Baca Juga : Uang Nasabah BRI Senilai Rp65 Juta Terkuras via Virtual Account, Apa yang Terjadi?

"Tapi dokter masih membahas proses penanganan patah tulangnya, karena ada bagian tulang yang patah."

Menurut Sapto, tim dokter baru bisa mengeluarkan tujuh butir peluru yang bersarang di tubuh Hope.

“Sementara yang lainnya akan diangkat jika kondisi Hope sudah baik, itu pun akan dilakukan jika peluru yang bersarang tidak terlalu dalam."

"Sebab karena kalau terlalu dalam, peluru tidak bisa dikeluarkan karena akan membahayakan orangutan itu sendiri,” jelas Sapto.

Baca Juga : Begini Prosedur Beli Kacamata Agar Ditanggung BPJS Kesehatan

Selain itu, BKSDA Aceh juga sudah mengirimkan surat kepada Kepolisian Daerah Aceh.

Mereka meminta agar pihak kepolisian bisa melakukan penertiban terhadap penggunaan senjata angin ilegal di wilayah hukum Polda Aceh.

Yakni untuk menghindari terulangnya kejadian penganiayaan orangutan sumatera.

Serta mengurangi perburuan ilegal yang menggunakan senapan angin.

Sebelumnya diberitakan, dua individu orangutan ditemukan terperangkap di perkebunan sawit warga di Desa Bunga Tanjung, Kecamatan Sultan Daulat Kota Subulussalam, Aceh.

Awalnya keberadaan orangutan dilihat oleh warga. Kondisi orangutan yang terdiri dari induk dan anak berusia satu bulan ini kritis karena terluka.

Saat proses evakuasi, anak orangutan tewas karena mengalami malnutrisi.

Sementara sang induk kritis dengan 74 peluru senapan angin bersarang di tubuhnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com olehDaspriani Y Zamzami dengan judul "Sempat Kritis, Orangutan dengan 74 Peluru di Tubuh Kondisinya Membaik"

Artikel Terkait