Advertorial
Intisari-Online.com- Pekerja perkebunan di Indonesia memicu kemarahan publik karena membunuh hewan yang terancam punah.
Dua pria Indonesia ituakhirnya ditangkap karena menembak orangutan beberapa kali dan kemudian memenggal kepalanya.
Tak berhenti di situ mereka juga membuang mayat orangutan ke sebuah sungai.
Kedua pelaku tersebut mengaku membunuh orangutan jantan yang trancam punah untuk melindungi diri.
Baca Juga:Rutin Bersedekah Kasih Sayang, Yeni Merasa Hidupnya Jadi Lebih Lapang dan Dimudahkan
Gambar mayat orangutan mengambang di tepi sungai yang tersebar online itu memicu kemarahan dari aktivis pembela hak binatang.
"Mereka mengklaim bahwa mereka membunuh karena ketakutan melihat orangutan besar seperti itu tiba-tiba datang," kata kepala polisi Kalimantan Tengah Anang Revandoko, dilansir pada Daily Mail (1/2).
Sementara itu orangutan diketahui tidak akan menyerang kecuali habitatnya terancam.
Pelaku itu menembaki orangutan namun tak kunjung mati, sehingga salah satu dari mereka memenggalnya dari belakang.
Mereka mengubur kepala orangutan, membakar rambut ditubuhnya lalu membuang mayatnya ke sungai.
Jika terbukti bersalah, tersangka, yang berusia 32 dan 41 tahun, dapat menghadapi hukuman lima tahun penjara di bawah undang-undang konservasi Indonesia.
Orangutan Borneo dan Sumatera berstatus terancam punah oleh Perhimpunan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).
Baca Juga:Julius Caesar, Kampiun Taktik Perang yang Masyhur oleh Kisah Percintaannya dengan Cleopatra
Populasi orangutan di Sumatera diperkirakan di bawah 15.000, sementara sekitar 54.000 ekor orangutan diperkirakan tinggal di Kalimantan, menurut IUCN.
Penebangan hutan yang merajalela dan perluasan perkebunan kelapa sawit diduga merusak habitat mereka.
Pekerja perkebunan dan penduduk desa kadang-kadang diketahui menyerang karena menganggapnya sebagai hama.
Sementara pemburu menangkap orangutan untuk dijual sebagai hewan peliharaan.
Baca Juga:Inilah Tipe-tipe Wanita Berdasarkan Bulan Kelahirannya. Akurat Lho!