Kronologi
Suhartoyo menceritakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (18/1/2019) sekitar pukul 15.00.
Kala itu, dia tiba-tiba mendapat panggilan telepon dari nomer yang tidak dikenal.
Setelah diangkat, penelpon misterius tersebut mengaku dari pihak BRI.
Penelpon lantas menginformasikan, bila Suhartoyo mendapatkan bonus dari BRI berupa pulsa Rp 500.000.
Namun, Suhartoyo mengaku tidak sempat menanyakan nama penelpon bersuara laki-laki tersebut.
Awalnya Suhartoyo tak menaruh curiga kepada penelpon saat ia menanyakan perihal pengiriman pulsa kepada dirinya.
Tanpa berpikir panjang Suhartoyo mengatakan bila bonus pulsa Rp 500.000 dikirimkan ke nomor telepon gawainya.
Tak lama penelpon memutus pembicaraan. Suhartono kemudian mengecek status pulsa.
Pulsa Suhartoyo bertambah, tetapi hanya Rp 80.000 bukan Rp 500.000. Kemudian penelpon misterius kembali melakukan panggilan untuk menanyakan kiriman pulsa.
Tak seberapa lama penelpon menutup pembicaraan kembali.
Tak kunjung mendapat kiriman pulsa yang dijanjikan penelpon, Suhartoyo pun curiga.
Dia kemudian menanyakan perihal bonus pulsa ke Agen BRI Dusun Ngepung, Desa Berat Wetan.
Pihak Agen menjelaskan BRI tidak menginformasikan bonus melalui telpon atau sms.
Dijelaskan, kalau nasabah mendapat bonus pihak BRI langsung datang ke rumah.
Pihak agen pun curiga Suhartoyo menjadi korban penipuan.
Selanjutnya, pihak Agen BRI Dusun Ngepung meminta Suhartoyo mengambil kartu ATM.
Pihak Agen membantu Suhartoyo untuk mengecek saldonya.
Baca Juga : Begini Aturan Baru Penerimaan Siswa TK, SD, SMP, SMA, dan SMK pada 2019
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR