Advertorial
Intisari-Online.com -Seorangbayiharus menjalani perawatan di rumah sakit dengan bantuan selang untuk pernapasannya.
Hal ini dikarenakanbayibernama Ainaa ini menderita bronkopneumoniadan infeksi paru-paru di usianya yang masih sangat belia.
Ainaa mendertita penyakit tersebut dikarenakan ayahnya adalah seorang perokok.
Kisahnya ini dibagikan oleh sang ibu, Destriana di Facebook-nya pada Desember 2018 lalu dan langsung viral.
Baca Juga : Bukan Sabu, Ini 5 Zat Paling Adiktif dan Berbahaya di Dunia, Salah Satunya Ada Dalam Rokok!
Sang ibu mengisahkan bahwa anaknya yang masih bayi itu harus menderita penyakit tersebut karena ayahnya merokok meski tak langsung menghirup asapnya.
"Awalnya saya fikir ,, ah aman aman aja tuh ayahnya ngeroko diluar yg penting asapnya ga masuk ke dalem...But in fact is BIG NO ...!!!Merokok itu penyakit,, candu,, ga cuma mematikan si perokok,, tapi juga orang2 disekitarnya termasuk yg kamu sayang(emoji)Racun dari asap itu bertahan dan mengendap dirambut,, dibaju ,, dikulit si perokok,"jelasnya di Facebook.
Belajar dari kasus yang menimpa bayi Ainaa, ada baiknyakita lebih mengenal penyakit bronkopneumonia ini.
Bronkopneumonia merupakan salah satu jenis penyakit saluran pernapasan yang rentan menyerang bayi.
Baca Juga : Kisah Tragis Marry, Dikurung di Kandang Anjing Hingga Kelaparan dan Tewas Oleh Ibu Tiri
Penyakit ini juga kerap mengancam nyawa bayi bahkan bayi baru lahir sekalipun.
Mengutip Healthline, bronkopneumonia atau pneumonia lobularadalah jenis pneumonia yang juga menyebabkan peradangan pada bronkus.
Ini adalah saluran udara yang memberi makan udara ke paru-paru.
Seseorang dengan bronkopneumonia mungkin mengalami kesulitan bernapas karena saluran udara mereka menyempit.
Baca Juga : Gegara Simpan Lagu BTS dan Drama Korea Warga Korut Dijebloskan ke Penjara
Karena peradangan, paru-paru mereka mungkin tidak mendapatkan cukup udara.
Kondisi ini disebabkan oleh bakteri streptokokus pneumonia dan umumnya dialami oleh bayi dan anak-anak.
Bronkopneumonia dan berbagai jenis infeksi pneumonia lainnya memang tak bisa dianggap sepele.
Dilansir dari IDAI, berdasarkan data Badan PBB untuk Anak – Anak (Unicef), pada 2015 terdapat kurang lebih 14 persen dari 147.000 anak dibawah 5 tahun di Indonesia meninggal karena pneumonia.
Baca Juga : Ketiak Sering Sakit, Bisa Jadi Anda Terancam Salah Satu dari 5 Penyakit Ini
Gejala paling umum jika anak mengalami kondisi ini adalah sesak napas atau napas yang terlihat tidak normal seperti menimbulkan bunyi.
Anak-anak dan bayi dapat menunjukkan gejala yang berbeda.Sementara batuk adalah gejala paling umum pada bayi, mereka juga mungkin mengalami:
1. detak jantung yang cepat
2. kadar oksigen darah rendah
3. penarikan otot-otot dada
4. sifat lekas marah
5. penurunan minat makan, makan, atau minum
6. demam
7. kemacetan
8. sulit tidur
MenurutDr. Nastisi Kaswandani, Sp.A(K) seperti dilansir dari situs resmi IDAI, berbagai jenis pneumonia bisa dicegah dengan berbagai cara.
Salah satunya adalahmenyediakan lingkungan hidup yang sehat bagi balita, yaitu nutrisi yang cukup, ASI eksklusif sampai bayi usia 6 bulan, dan udara pernafasan yang terbebas dari polusi (asap rokok, asap kendaraan, asap pabrik).
Pemberian ASI eksklusif dapat menurunkan kejadian pneumonia pada balita sebesar 20 persen.
Pencegahanbayidari sakit karena pneumoniaterutama dilakukan dengan memberikan imunisasi lengkap.
Beberapa jenis yang terkait pneumonia, dapat menurunkan kejadiannya sebesar 50 persen. (
Artikel ini pernah tayang di Nakita.id dengan judul "Viral Bayi Derita Bronkopneumonia Karena Ayahnya Perokok, Kenali Bahayanya: Infeksi yang Mengancam Nyawa Bayi"
Baca Juga : Ketika Pasangan Minta Cerai, Tapi Anda Tidak Mau, Ini yang Harus Anda Lakukan