Advertorial

Kasus Tes DNA DJ Verny Hasan dan Denny Sumargo: Ternyata Hubungan Ayah dan Anak Bisa Dibuktikan Tanpa Tes DNA

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
Mentari DP

Tim Redaksi

Usai dilakukan tes DNA, ibunda Denny Sumargo, Meiske Sumargo, membagikan hasil DNA di Instagram story-nya.
Usai dilakukan tes DNA, ibunda Denny Sumargo, Meiske Sumargo, membagikan hasil DNA di Instagram story-nya.

Intisari-online.com - Persoalan antara DJ Verny dengan Denny Sumargo meledak pada 2013.

Ketika itu Verny mengaku mengandung anak Denny.

Verny juga menantang Denny melakukan tes DNA untuk membuktikan klaimnya.

Tak hanya itu, DJ Verny Hasan juga melaporkan Denny Sumargo ke Sentra Pelayanan Kepolisian Polda Metro Jaya atas tindakan tidak menyenangkan.

Baca Juga : Aktor Luke Perry Tewas Karena Stroke, Berikut Kebiasaan Sepele Pemicu Stroke

Namun, kabar tersebut baru-baru ini kembali mencuat dengan dilakukannya tes DNA untuk membuktikan kebenaran tuduhan tersebut.

Usai dilakukan tes DNA, ibunda Denny Sumargo, Meiske Sumargo, membagikan hasil DNA di Instagram story-nya.

Kertas berisi hasil DNA itu menyebutkan jika Denny bukanlah ayah biologis dari Allesa Anjani.

Allesa Anjani merupakan putri kandung DJ Verny Hasan yang pernah menjalin kedekatan dengan Denny.

Dalam hasil tes DNA, disebutkan kalau hasil analisis DNA Denny dengan Allesa tidak cocok.

Terlepas dari kabar mengenai tes DNA tersebut, rupanya ada cara untuk membuktikan hubungan ayah dan anak meski tanpa melakukan tes DNA.

Dihimpun dari Tabloid Nakita berikut ini ada empat cara membuktikan tes hubungan ayah dan anak tanpa tes DNA.

1. Tes golongan darah

Ini jenis tes yang murah meriah. Bahkan, ada yang gratis!

Dengan mengetahui golongan darah anak dan orangtua setidaknya kita akan tahu atau menerka, apakah benar ada hubungan darah antara mereka, juga memastikan apakah ayah/ibu itu orangtua kandung anak atau bukan.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Misal, bila golongan darah ayah A dan ibu O maka kemungkinan golongan darah anaknya adalah A dan O saja, jika golongan darah anda B berarti ada kemungkinan si kecil bukan anak kandung mereka.

Namun beda halnya jika si ayah bergolongan darah A dan ibu bergolongan darah B, maka golongan darah anak yang dapat diterima adalah A, B, AB atau juga O.

Bila orangtua memiliki golongan darah A dan B ini sangat sulit sekali untuk diidentifikasi, apakah mereka orangtua kandung atau bukan. Solusinya, lakukan tes DNA.

2. Kemiripan wajah dan anggota tubuh

Ini salah satu cara praktis, mudah, dan sejatinya sudah dilakukan selama turun temurun.

Ingat, orangtua adalah pewaris genetik, sehingga semua hal yang melekat pada mereka, termasuk wajah, mimik muka, bentuk hidung, rambut, mata, dan lain-lain akan diturunkan kepada anak.

Ketidakmiripan penampilan fisik bisa menjadi bahan kecurigaan, apakah benar si ayah/ibu adalah orangtua kandung dari anak yang bersangkutan.

Sudah sering terjadi, masih ingat kasus di Amerika?

Di sana ada dua bayi kembar, tapi penampilan fisiknya sangat berbeda.

Bayi yang satu berkulit putih dan berwajah pirang, sedangkan bayi satu lainnya berkulit hitam dengan rambut keriting.

Karena curiga, ayah kandung yang berpenampilan bule itu memeriksa bayi berkulit hitam itu. Setelah dicek, ternyata benar. Bayi itu bukan anaknya.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

3. Kemiripan karakter

Cara ini memang agak sulit, tapi memang logis. Janin terbentuk dari sperma ayah juga sel telur ibu.

Keduanya mewariskan beberapa karakter pada si kecil dalam kandungan, hingga ia lahir dan dibesarkan.

Meski cara ini agak sulit untuk memastikan ayah kandung tanpa tes DNA, tapi semua itu akan berperan dan saling mempengaruhi.

Adalah sebuah keganjilan bila anak kandung, karakter dan sikapnya 180 derajat, paling tidak ada 1-2 karakter atau gaya yang sama.

4. Ikatan batin

Aliran darah dari kedua orangtua turut mengalir pada anak, sehingga berbuah ikatan batin yang kuat.

Meski agak sulit dibuktikan, tapi berdasarkan pengalaman, pernyataan ini ada benarnya.

Bukankah saat bertemu dengan anak setelah berpisah lama, akan terjadi sebuah naluri yang sangat kuat?

Begitu juga ketika ada sesuatu pada anak, orangtua kadang ikut merasakannya.

(Artikel ini merupakan saduran dari Kompas.com dan Tablod Nakita)

Baca Juga : 5 Buah yang Mungkin Belum Pernah Anda Ketahui Sebelumnya, Salah Satunya Apel Es

Artikel Terkait