Advertorial
Intisari-Online.com – Pada tahun 2013, DJ Verny mengaku sedang mengandung anak dari Denny Sumargo.
Untuk membuktikan pengakuannya, Verny menantang Denny untuk melakukan tes DNA.
Selain itu, Verny juga melaporkan Denny ke Sentra Pelayanan Kepolisian Polda Metro Jaya atas tindakan tidak menyenangkan.
Setelah hampir 5 tahun berlalu, kini kasus tersebut kembali mencuat ke publik.
Hal ini dikarenakan ibunda Denny Sumargo, Meiske Sumargo, membagikan hasil DNA di Instagram story-nya.
Menurut kertas yang berisi hasil DNA tersebut, Denny bukanlah ayah biologis dari Allesa Anjani, anak yang dilahirkan Verny.
Disebutkan kalau hasil analisis DNA Denny dengan Allesa tidak cocok.
Seperti yang kita ketahui bersama, tes DNA kemungkinan besar menjadi solusi terakhir pembuktian apakah Allesa Anjani adalah anak kandung Denny Sumargo.
Namun tahukah seberapa akurat tes DNA? Dan bagaimana prosedurnya?
Dilansir dari tribunnews.com dan nakita.grid.id pada Rabu (6/3/2019), DNA (deoxyribonucleic acid) alias asam deoksiribonukleat merupakan materi genetika yang terdapat dalam tubuh tiap orang yang diwarisi orangtuanya.
DNA tidak bisa dilepaskan dari orangtua. Dengan kata lain, orangtua mewarisi materi genetika kepada anak.
Setiap orang punya DNA-nya masing-masing, sekalipun anak kembar memiliki DNA sendiri.
Untuk itu, jejak DNA seseorang dapat dikenali dengan akurat, termasuk jejak kedua orangtua yang mewarisi DNA anak.
Tidak hanya garis keturunan, DNA juga bisa mengetahui risiko penyakit tertentu.
Baca Juga : Pengusaha Durian Ini Akan Beri Rp4 Miliar Jika Ada Pria yang Mau Menikahi Putrinya, Anda Bersedia?
Uji Parental
Ada banyak uji DNA, namun khusus untuk kondisi di atas, ada namanya Uji Parental, sebuah uji untuk mengetahui jalur kekerabatan seperti apakah benar anak yang dilahirkan benar-benar anak kandung.
Pengujian genetika jenis ini menggunakan penanda DNA khusus untuk mengidentifikasi pola yang sama atau serupa antara individu terkait.
Hal ini berdasar fakta, tiap orang mewarisi setengah DNA dari masing-masing orangtua.
Peneliti akan menguji kecocokan urutan DNA individu.
Dengan beberapa penanda diferensial untuk mengetahui hubungan kekerabatan. Untuk itu, baik ayah, ibu, maupun anak harus menjalani tes ini.
Akurasi tes DNA
- Mencapai 100%. - Kesalahan pola DNA sangat kecil kemungkinannya, 1:1.000.000. - Kesalahan biasanya karenahuman erroratau interpretasi yang salah.
Prosedur tes DNA
Berikut langkah-langkah seseorang yang akan menjalani tes DNA:
Mulanya, seseorang yang menjalani tes harus diambil sampel darah atau jaringan.
Sebagian besar sampel menggunakan darah dari pembuluh, namun ada juga yang memanfaatkan sampel air liur atau dengan menyeka bagian dalam mulut.
Baca Juga : Kisah Azad Cudi, Mantan Sniper Iran yang Tembak Mati 250 Militan ISIS di Suriah
Sebenarnya, janin juga bisa menjalani tes DNA.
Untuk janin dalam kandungan, tes DNA dilakukan dengan mengambil cairan amnion atau air ketuban melalui prosedur amniosentesis atau dengan chorionic villus sampling yang mengambil sampel jaringan plasenta.
Yang perlu diketahui, kedua jenis tes pada janin tersebut berisiko membuat ibu mengalami keguguran.
Diskusikan dengan dokter mengenai risiko tersebut lebih lanjut jika Anda diminta untuk melakukan tes.
Setelah diperoleh sampel yang diperlukan, selanjutnya dikirim ke laboratorium untuk menindaklanjuti pengujian.
Mungkin diperlukan waktu beberapa minggu untuk mendapatkan hasilnya.
Di Indonesia, sebagian besar tes DNA sudah bisa dilakukan di rumah sakit terkemuka di kota-kota besar.
Biaya pengujian tersebut sangat beragam, tergantung dari masing-masing institusi serta tujuan tes DNA.
Contohnya, salah satu lembaga yang menyediakan layanan ini, mematok harga Rp7,5 juta per sampel untuk uji parental (Pusdokkes POLRI 2008).
Pengujian ini juga banyak digunakan untuk menyelesaikan perselisihan keluarga ataupun kasus kriminal.
Jika Anda disarankan atau berniat melakukan tes DNA, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter atau dokter spesialis genetika.