Advertorial

PeduliTubuhmu: Hati-Hati, Konsumsi Garam Berlebih Bisa Tingkatkan Risiko Stroke pada Remaja

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Konsumsi garam terlalu banyak dapat menjadi musuh jantung dan dapat sebabkan risiko kolesterol tinggi atau hipertensi.
Konsumsi garam terlalu banyak dapat menjadi musuh jantung dan dapat sebabkan risiko kolesterol tinggi atau hipertensi.

Intisari-Online.com - Konsumsi garam terlalu banyak selalu saja menjadi masalah.

Ya kelebihan garam dikenal sebagai musuh jantung dan dapat sebabkan risiko kolesterol tinggi atau hipertensi.

Anehnya, penyakit jantung ini yang pernah dianggap sebagai masalah terkait usia kini telah menjadi umum di kalangan anak muda.

Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari Cincinnati Children's Hospital di Ohio, US, memperingatkan tentang akibat konsumsi garam terlalu tinggi.

Baca Juga : Ani Yudhoyono Dilarang Minum Air yang Sudah Dibuka Lebih dari 2 Jam: Ternyata Itu Berlaku untuk Semua Orang

Peneliti mengungkap bahwa kelebihan garam dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, serangan jantung, dan bahkan stroke.

Tim ahli memeriksa 775 remaja yang diukur untuk elastisitas arteri brakialis mereka (BrachD), pembuluh darah yang terletak di lengan atas.

Kecepatan gelombang nadi mereka (PWV) juga diukur.

Seiring dengan ini, jumlah natrium yang dikonsumsi para partisipan diukur dengan bantuan catatan diet 3 hari yang mereka laporkan sendiri.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa asupan natrium harian rata - rata adalah tingkat BrachD yang lebih rendah dan PWV yang lebih tinggi.

Baca Juga : Merinding Saat Dengar Lagu Tertentu? Itu Tanda Otak Anda Spesial!

Para peneliti juga mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia, ras, jenis kelamin, indeks massa tubuh dan tingkat elektrolit darah.

Para peneliti menjelaskan bahwa kekakuan arteri yang mengacu pada pengerasan pembuluh darah merupakan faktor risiko serangan jantung dan stroke pada orang dewasa.

Anda dapat mendeteksi kondisi ini dengan menempatkan monitor pada kulit di dekat arteri utama di lengan, leher, dan daerah selangkangan.

Menurut Elaine M Urbina, Direktur Kardiologi Pencegahan di Pusat Medis Rumah Sakit, dua bacaan menunjukkan tingkat kekakuan yang lebih tinggi di kedua arteri perifer di ekstremitas, serta di arteri sentral yang dikaitkan dengan konsumsi natrium yang lebih tinggi.

Jelas bahwa kita mengonsumsi terlalu banyak garam tidak hanya dengan menaburkan lebih garam ke makanan.

Tetapi juga dengan mendapatkannya secara tersembunyi dalam makanan olahan dan makanan cepat saji berkalori tinggi.

Baca Juga : Anak Kedua Lebih Sulit Diatur Dibandingkan Anak Pertama, Benarkah?

Kiat untuk mengurangi asupan garam Anda

Menurut pedoman Organisasi Kesehatan Dunia saat ini, orang dewasa harus membatasi asupan garam hingga kurang dari 5 gram (sekitar satu sendok teh) per hari.

Selain itu, Anda harus menjaga diri Anda tetap terhidrasi setiap saat terutama di musim panas karena dehidrasi dikaitkan dengan ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh termasuk natrium.

Baca label makanan olahan dan kemasan yang Anda beli untuk mengetahui kandungan garam tersembunyi.

Pilih alternatif yang lebih sehat daripada garam dapur seperti garam batu, garam Himalaya, atau garam laut.

Baca Juga : Ketika Letusan Gunung Hampir Tewaskan Semua Penduduk Kota yang Bergelimang Dosa Ini

Artikel ini adalah bagian dari kampanye #pedulitubuhmu yang dibuat Intisari. Nantikan infografis-infografis menarik berisi fakta-fakta kesehatan di akun Instagram@pedulitubuhmu.

Artikel Terkait