Advertorial
Intisari-Online.com – Di zaman digital seperti sekarang ini, tidak heran bila semua orang sudah memiliki ponsel pintar.
Tidak hanya untuk ber-swafoto atau membuat status di media sosial saja, tetapi ponsel pintar juga dapat membantu petugas layanan kesehatan untuk mendiagnosis, melacak, dan mengendalikan penyakit menular di negara-negara berpenghasilan rendah. Demikian menurut sebuah penelitian.
Ponsel pintar juga dapat membantu orang untuk menguji diri mereka sendiri dan mendapatkan hasil yang lebih muda bagi mereka dalam menjaga kesehatan, khususnya di daerah pedesaan, di mana klinik-klinik letaknya sangat jauh.
Baca Juga : Google Dikabarkan Membatalkan Rencana Membuat Project Ara atau Ponsel Pintar yang Bisa Disusun Sendiri
Mereka dapat menggunakan aplikasi yang menggunakan kamera ponsel untuk menginterpretasikan hasil tes.
Lalu mengirimkannya ke klinik setempat atau petugas layanan kesehatan sebelum diunggah ke pusat data online.
Aplikasi tersebut juga dapat menampung janji temu virtual dengan petugas kesehatan, demikian menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature, seperti dilansir dari thehealthsite.
“Dengan mengembangkan intervensi kesehatan keliling, kami mengatasi sejumlah tantangan dalam layanan kesehatan dan pendidikan publik.
Tes diagnostik yang terhubung untuk penyakit memiliki kemampuan untuk meningkatkan dan mengembangkan ini dengan cara yang baru dan menarik,” jelas Chris Wood dari Imperial College London.
Selain itu, pasien yang khawatir tentang kemungkinan terinfeksi HIV (human immunodeficiency virus) mungkin lebih cenderung untuk dites jika mereka bisa melakukannya di rumah dan menghindari stigma bila mengunjungi klinik.
Baca Juga : YotaPhone 2, Ponsel Pintar dengan Dua Layar Sentuh Sekaligus
Karena adopsi ponsel pintar secara global diperkirakan akan terus tumbuh, maka langkah-langkah keamanan harus dilakukan untuk melindungi privasi dan kerahasiaan data pasien.