Intisari-Online.com – Dua orang pria di Banyumas, Sutikno (39) dan Iqbal (27) ditangkap Sat Res Narkoba Polres Banyumas Jawa Tengah, terkait kasus penanaman pohon ganja, di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (27/2/2019).
Keduanya ditangkap karena terbukti menanam dan memilihara tanaman ganja. Tanaman terlarang tersebut ditanam di media pot kecil dan polybag.
Daun ganja kering yang dipanen tersangka Iqbal dipergunakan untuk membuat teh sebagai obat orangtuanya yang menderita penyakit gula.
Tentu saja berita tersebut menimbulkan pertanyaan, benarkah ganja dapat mengobati penyakit gula alias diabetes?
Baca Juga : Inilah Penampakan Ladang Ganja Seluas 1,5 Hektare di Purwakarta yang Berhasil Ditemukan Polisi
Banyak orang di Amerika Serikat menggunakan ganja, sebagai obat rekreasi, tetapi senyawa yang dikandungnya juga menunjukkan harapan untuk penggunaan obat.
Ganja mengandung banyak bahan kimia yang berbeda. Lebih dari 100 di antaranya dikenal sebagai cannabinoids. Istilah ini berarti mereka terkait dengan tetrahydrocannabinol (THC).
Dari semua cannabinoid dalam ganja, THC dan cannabidiol (CBD) adalah yang paling umum dipelajari.
THC adalah komponen psikoaktif utama dalam ganja. Ini menghasilkan "tinggi" yang dikaitkan orang dengan obat.
Baca Juga : Demi Obati Ibunya yang Sakit, Pria di Banyumas Nekat Tanam Pohon Ganja, Polisi Langsung Menangkapnya
CBD tidak dianggap psikoaktif, dan komponen kanabis ini memiliki sejumlah kegunaan obat.
Cannabinoid berinteraksi dengan reseptor yang ditemukan di sistem saraf pusat tubuh.
Ini dapat mempengaruhi beberapa proses, seperti: suasana hati, rasa sakit, ingatan, koordinasi, dan nafsu makan.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR