Advertorial

7 Tanda Anda Sudah Jadi Orang Tua yang Terlalu Galak untuk Anak Anda, Bisa Bahayakan Mentalnya

Ade S

Editor

Apakah Anda sudah menjadi orang tua yang tegas yang dipatuhi oleh anak, atau justru menjadi orang tua yang galak yang ditakuti anak?
Apakah Anda sudah menjadi orang tua yang tegas yang dipatuhi oleh anak, atau justru menjadi orang tua yang galak yang ditakuti anak?

Intisari-Online.com -Menghadapi anak memang jauh lebih rumit dibanding menghadapi orang dewasa.

Terkadang niatan Anda untuk menjadi orang tua yang tegas malah muncul menjadi sikap yang galak, atau bahkan terlampau galak.

Padahal, sikap orang tua yang terlalu galak, semisal dengan cara membentak-bentak anak, bisa menyebabkan masalah mental anak di kemudian hari.

Anak bisa tumbuh menjadi seorang pembohong, pembangkang, atau bahkan tak lagi menghormati orang tuanya.

Baca Juga : Waspadailah, 4 Jenis Makanan Ini Tidak Baik Untuk Kesehatan Anak

Lalu, bagaimana dengan Anda sendiri?

Apakah Anda sudah menjadi orang tua yang tegas yang dipatuhi oleh anak, atau justru menjadi orang tua yang galak yang ditakuti anak?

Dalam situs web Young Parents, psikolog anakDr Richard C. Woolfson memaparkan tentang perilaku orang tua yang dianggap terlalu galak kepada anak.

Berikut ini ciri-cirinya.

Baca Juga : 8 Kesalahan Pola Asuh Anak yang Dapat Memperburuk Kehidupannya Saat Dewasa, Jangan Pernah Lakukan Lagi!

1. Terus-terusan bertengkar dengan anak

Setiap orang tua akan kehabisan kesabaran ketika anaknya bersikap konfrontatif. Namun, jika Anda sering bertengkar dengannya, Anda bisa bisa jadi itu disebabkan Anda telah bersikap terlalu keras padanya.

Cobalah untukmenanamkan disiplin yang baik dan menetapkan batas-batas yang jelas tanpa harusbertengkar setiap saat.

2. Jarang sekali atau bahkan tidak pernah mengungkapkan kalimat positif

Bahkan jika dia berperilaku buruk sepanjang hari, akan ada saat-saat dia lebih kooperatif. Jika Anda biasanya tidak memperhatikan momen-momen ini atau jarang merasa positif tentang apa yang dia lakukan, Anda mungkin lupa bahwa anak Anda luar biasa.

3. Merasa tak punya waktu untuk diri Anda sendiri

Cobalah untuk mengatur hari Anda sehingga Anda dapat bersantai selama 10 menit, misalnya, ketika anak Anda menonton program atau permainan favoritnya.

Ini dapat membantu Anda mengisi ulang tenaga dan pikiran, jadi jadikan itu prioritas setiap hari.

Baca Juga : Teror 'Momo Challenge' yang Ajak Orang untuk Bunuh Diri Mulai Masuk ke Aplikasi Anak-anak, Ratusan Anak Jadi Korban

4. Anda cerewet sepanjang waktu

Tidak ada yang suka mengungkapkan kalimat negatif kepada anaknya, tetapi faktanya kita amat mudah untuk jatuh ke dalam perangkap ini.

Pikirkan tentang berapa kali Anda mengomeli dia hari ini - mungkin Anda bisa mengabaikan beberapakesalahannya atau membuat komentar yang lebih positif.

5. Jarang atau bahkan tidak pernah memberinya hadiah

Setiap anak kadang-kadang layak mendapat hadiah, karena memiliki hari yang sangat baik. Anda tidak harus menunggu sampai ulang tahunnya atau Natal. Anda akan kagum bagaimana cara sederhana dan tidak terduga dapat memiliki efek positif pada hubungan Anda dengan si kecil.

6. Tidak menghargai setiap pencapaiannya

Dia ingin mendengarmu menyombongkan diri kepada Nenek tentangkeberhasilannya akan sesuatu- yang membuatnya merasa nyaman dengan dirinya sendiri dan lebih dekat denganmu. Setiap langkah kecil ke depan dalam perkembangannya patut dirayakan.

7. Jarang atau bahkan tidak pernah memeluknya

Tidak peduli seberapa tegang hubungan Anda, pastikan untuk memberikan anak Anda pelukan. Kontak fisik yang penuh kasih membantu melelehkan hal-hal negatif dan menempatkan Anda berdua dalam kerangka pikiran saling peduli.

Baca Juga : Anak 9 Tahun Ditemukan Meninggal Dunia di Bawah Sound System Hajatan, Benarkah Suara Keras Bisa Mematikan?

Artikel Terkait