Ruang sempit
Alasan utama kita mengalami impaksi gigi bungsu adalah sedikitnya ruang yang di belakang tulang rahang.
Tim kami menemukan ketika gigi bungsu tumbuh dan muncul sangat terlambat, kebanyakan ruang ini sudah dipenuhi dengan gigi geraham pertama dan kedua hingga gigi bungsu tidak dapat muncul ke atas lewat gusi.
Masalah terkait adalah pertumbuhan rahang dan panjang keseluruhannya.
Jika rahang tidak tumbuh cukup panjang dan cukup cepat, gigi bungsu yang nanti tumbuh juga akan kekurangan tempat untuk muncul secara penuh atau bahkan tidak muncul sama sekali.
Namun, tidak semuanya karena sedikitnya ruang.
Ilmuwan masih tidak bisa menjelaskan mengapa beberapa gigi bungsu bisa mengalami impaksi.
Kita perlu cara baru agar dokter gigi dapat memprediksi gigi bungsu mana yang berisiko.
Makan makanan yang renyah
Berdasarkan yang kita ketahui, bisakah kita mencegah impaksi? Mungkin.
Kera jarang mengalami impaksi gigi bungsu. Hal ini juga berlaku untuk manusia yang mengkonsumsi makanan alami.
Rahang kita berevolusi untuk mengantisipasi stimulasi biomekanis dari makanan seperti kacang-kacangan, sayuran, dan daging mentah.
Sekarang, kita cenderung makan makanan lembut yang sudah diproses seperti selai kacang lembut yang dioles di roti yang lembut juga.
Hasilnya, dalam beberapa dekade terakhir, kita mungkin tidak memaksimalkan potensi tulang rahang yang kita punya.
Jika Anda masih tumbuh, Anda bisa berubah sekarang. Mulailah makan makanan yang lebih renyah atau yang perlu lebih banyak dikunyah seperti kacang dan sayuran mentah.
Jika Anda punya anak, dorong mereka untuk makan makanan yang banyak menggerakkan rahang dari kecil mengingat hal ini sehat untuk dilakukan.
Sementara sains belum dapat membuktikannya apakah hal tersebut dapat bekerja, tidak ada salahnya mencoba.
Baca Juga : Inilah Kisah SBY Saat Masih Hidup Pas-pasan, Bikin Publik 'Tergelitik'
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR