Advertorial
Intisari-Online.com - Orangtua bertanggung jawab untuk membesarkan anak mereka agar bahagia dan sukses, tetapi terkadang mereka gagal.
Kesalahan mengasuh anak dapat menyebabkan anak mulai menganalisis peristiwa yang terjadi di sekitar mereka dan menciptakan pandangan dunia yang berdampak pada kehidupan anak di masa depan.
Dilansir dari Bright Side pada Rabu (27/2/2019), inilah beberapa kesalahan dalam pola asuh anak yang akan memengaruhi kehidupannya dewasa anak:
Baca Juga : Anak 9 Tahun Ditemukan Meninggal Dunia di Bawah Sound System Hajatan, Benarkah Suara Keras Bisa Mematikan?
1. Anda tidak menunjukkan kepada anak Anda bahwa Anda mencintai mereka
Bagi anak kecil, ibu dan ayah mereka adalah orang yang paling penting di seluruh dunia.
Ketika anak tidak merasakan cinta dari orangtua mereka, harga diri mereka akan sangat menderita dan mereka tidak mencintai diri mereka sendiri, akibatnya, beberapa orang mencoba mengubah diri mereka seperti melakukan operasi plastik saat dewasa.
Sebaliknya, mencoba memberikan semua cinta kepada anak-anak mereka sendiri dan mengerahkan semuanya untuk perawatan mereka pun juga bisa membuat mereka tidak bahagia.
Baca Juga : Kisah Tragis Sarah Baartman, 'Manusia Sirkus' yang Dipertontonkan di Jalanan dalam Sebuah Kandang
2. Anda mencoba mengendalikan semuanya
Orangtua terkadang lupa bahwa anak-anak mereka telah tumbuh dewasa dan terus melakukan segalanya untuk mereka.
Hal ini akan membuat anak tidak tumbuh secara emosional dan akan mengalami masalah dengan hubungan mereka.
Mereka tidak dapat membuat keputusan sendiri dan hanya memikirkan diri mereka sendiri.
Baca Juga : Soal Polemik WNA Asal China Punya E-KTP dan Terdaftar dalam DPT, Ini Hasil Klarifikasi Lengkapnya
3. Anda tidak mengajari anak untuk membuat keputusan sendiri
Ketika orangtua membuat keputusan untuk anak-anak mereka, mereka tidak akan membiarkan anak-anak mereka mandiri.
Setiap anak harus memiliki hak untuk membuat pilihan, tentu dengan dukungan orangtua yang disesuaikan dengan usia anak.
Saat dewasa, mereka akan sulit beradaptasi karena mereka bahkan tidak tahu apa yang mereka inginkan.
4. Anda berdebat di sekitar anak terus-menerus
Jika orangtua terus-menerus berdebat, anak-anak mungkin berpikir bahwa mereka yang harus disalahkan.
Padahal, anak-anak tidak mengerti apa yang sedang terjadi dan malah anak-anak berpikir bahwa merekalah yang bersalah.
Di masa depan, bisa saja anak perempuan menunjukkan kepada pria bahwa mereka lebih kuat dan pria muda biasanya mengulangi perilaku ayah mereka.
Selain itu, mereka sering memahami bahwa apa yang mereka lakukan adalah buruk dan dapat menyebabkan masalah kecanduan.
5. Anda menuntut yang tidak mungkin
Anak-anak mempercayai orangtua mereka dan berusaha untuk melakukan semua yang diperintahkan.
Jika anak-anak gagal, mereka mulai berpikir bahwa mereka adalah pecundang yang tidak pantas dicintai.
Saat dewasa, anak-anak ini mungkin akan selalu fokus pada kesuksesan.
Jika mereka gagal melakukan yang terbaik (menurut pendapat mereka), mereka akan merasa tidak bahagia dan bahkan tertekan.
Baca Juga : Soal Polemik WNA Asal China Punya E-KTP dan Terdaftar dalam DPT, Ini Hasil Klarifikasi Lengkapnya
6. Anda melatih anak Anda agar nyaman
Orangtua sering menyuruh anak untuk bermain dan menonton TV atau bermain game agar anak-anak tidka mengganggu mereka saat bekerja.
Sesekali tidak apa-apa, namun jangan terlalu sering melakukannya.
Tujuan orangtua adalah membesarkananakyang mampu hidup di dunia secara mandiri dan membuat keputusan sendiri, mengikuti kebutuhan dan nilai mereka sendiri.
7. Sebagai seorang ayah, Anda tidak cukup memperhatikan anak Anda
Kurangnya perhatian seorang ayah mempengaruhi kehidupan masa depan anak laki-laki maupun perempuan.
Padahal, keberanian seorang anak dan perkembangan pribadi mereka bergantung pada ayah mereka.
8. Anda meremehkan perasaan anak
Terkadanganak-anak marah tentang hal-hal yang terlihat konyol bagi orang dewasa.
Tetapi, bukannya mendapat dukungan anak-anak justru mendapat penilaian seperti 'ini buruk', 'itu bagus', atau 'anak laki-laki tidak menangis' juga malah mendapat perintah seperti 'berhenti menangis' atau 'jangan marah'.
Begitulah cara perasaan anak dan emosinya diremehkan oleh orangtua.
Baca Juga : Saat Usia 30 ke Atas Kram Kaki Mulai Terasa, Ini 4 Cara Mengatasinya