Advertorial

Mirip Industri Tembakau, Pornografi Dianggap Ciptakan Krisis Kesehatan Masyarakat

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Seperti industri tembakau, industri pornografi telah menciptakan krisis kesehatan masyarakat. Pornografi sebabkan beberapa masalah.
Seperti industri tembakau, industri pornografi telah menciptakan krisis kesehatan masyarakat. Pornografi sebabkan beberapa masalah.

Intisari-Online.com - Michelle Udall, perwakilan dari negara bagian Arizona, US, tengah mengusulkan sebuah rancangan undang-undang pornografi.

Dia mengatakan bahwa pornografi dapat segera dianggap sebagai krisis kesehatan masyarakat di Arizona.

Udall menyadari bahwa pornografi menimbulkan masalah pada skala yang menyaingi Big Tobacco.

"Seperti industri tembakau, industri pornografi telah menciptakan krisis kesehatan masyarakat," katanya sebagaimana dilansir dari Science Alert, Sabtu (23/2).

Baca Juga : Ingat 6 Barang Pribadi Ini Tak Boleh Sekalipun Kita Pinjamkan Kepada Orang Lain, Dari Gunting Kuku Hingga Sisir

"Pornografi digunakan secara luas, bahkan oleh anak di bawah umur."

Jika rancangan undang-undang itu disahkan, Arizona tidak akan sendirian.

Utah telah meloloskan RUU serupa pada 2016 lalu.

Faktanya, saat ini 11 negara bagian AS secara resmi memegang posisi serupa.

Sementara banyak Republikan berpikir ini masuk akal, tindakan itu bukannya tanpa kritik.

Pertumbuhan media digital telah membuka pintu untuk banjir informasi serta konten-konten pornografi.

Baca Juga : Hanya Sekadar Informasi, Merokok Ternyata Memiliki 4 Manfaat yang Jarang Diketahui

Sebuah survei tahun 2014 ungkap bahwa 46 persen pria dan 16 persen wanita di AS berusia antara 18 dan 39 tahun secara sengaja melihat film porno dalam setiap minggu.

Menerima bahwa konsumsi pornografi memang sama luasnya dengan yang disiratkan Udall, apakah ada risiko di balik perilaku ini?

Pornografi menyebabkan harga diri rendah, gangguan makan, dan peningkatan aktivitas seksual yang bermasalah, penyakit mental dan perilaku seksual yang beracun.

Sosiolog Virginia Commonwealth University Jennifer Johnson melaporkan hubungan antara pornografi dan kekerasan pada tahun 2015, mengklaim:

"pornografi sangat berkorelasi dengan kekerasan seksual termasuk mendefinisikan maskulinitas yang diwujudkan melalui kekerasan, sikap bermusuhan terhadap perempuan, dan ketidaksetaraan gender."

Baca Juga : Niat Hati Saingi Indonesia Bikin Senapan Sendiri, Apa Daya Malaysia Malah Jadi Olok-olokan Dunia

Melihat dari fakta-fakta tersebut, setidaknya pornografi menjadi penyebab beberapa kerugian dan pantas disebut krisis kesehatan masyarakat.

Sementara banyak negara bagian AS memiliki undang-undang yang mewajibkan pemfilteran konten web di sekolah, penghormatan konstitusional terhadap kebebasan berbicara membuat otoritas sulit mengontrol akses dan produksi materi pornografi.

Sayangnya, dalam hal pendidikan seks, Arizona saat ini menempati urutan ketiga terburuk di negara ini.

Baca Juga : Saat Kecil Diejek Monster Bahkan Diintimidasi, 20 Tahun Kemudian Kecantikan Gadis Ini Justru Banyak Dikagumi

Artikel Terkait