Advertorial

Wanita yang Sekarat Ini Dibawa Ke Pantai Oleh Keluarganya, Ternyata Ada Alasan Mengharukan di Baliknya

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M
,
Ade S

Tim Redaksi

Seorang wanita yang sedang sekarat justru minta dibawa keluarganya ke sebuah pantai dengan membawa ranjang rumah sakitnya.
Seorang wanita yang sedang sekarat justru minta dibawa keluarganya ke sebuah pantai dengan membawa ranjang rumah sakitnya.

Intisari-online.com - Seorang wanita yang sedang sekarat, justru minta dibawa keluarganya ke sebuah pantai dengan ranjang rumah sakitnya.

Siapa sangka, itu adalah saat-saat paling memilukan yang dialami oleh ibu yang sekarat ini.

Dilansir dari Daily Mirror pada Selasa (18/2/2019), wanita dari Chile, bernama Carmen Berani Leon de la Barra, ternyata yang meminta sendiri dirinya di bawa ke pantai saat sedang sekarat.

Berbaring dengan selimut, dan dikelilingi keluarganya, dikatakan ia dengan nikmat memandangi lautan di pinggiran selatan Brighton-Le-Sands, Sydney, Australia.

Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!

Keinginannya sederhana, ia hanya ingin melihat matahari terbenam untuk terakhir kalinya dalam hidupnya.

Oleh karena itu, keluarganya, anggota medis dan badan amal kanker dengan senang hati memenuhi permintaan terakhir wanita ini.

Setelah itu dua hari kemudian, Carmen meninggal karena penyakit kanker usus yang dideritanya.

Sebelumya, wanita ini telah menerima perawatan di unit perawatan paliataif sebelum dinyatakan meninggal.

Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur

Anak perempuannya, Tatiana Salloum mengatakan pada Daily Telegraph,Australia, bahwa ibunya sangat bahagia, selama perjalanan terakhirnya.

Dia mengatakan bahwa, ibunya berhasil membuka mata dan tahu di mana ia berada.

Lokasi di mana ia memandang matahari terbenam, sangat berarti baginya, dan selama hampir 25 tahun ia dan suaminya selalu menikmati perjalanan di pantai.

Mereka menikmati pemandangan pantai, dan berjalan di pasir setiap kali mereka menyelesaikan pekerjaanya.

Namun, karena penyakit kanker yang dideritanya, Carmen tak mampu lagi berjalan-jalan di pantai.

Ia harus dirawat secara intensif di unit perawatan, untuk bisa bertahan hidup.

Perasaan keluarganya bertambah hancur ketika diberitahu bahwa dia hanya bisa hidup beberapa hari lagi.

Dengan waktu yang hampir habis, ia meminta untuk terakhir kalinya supaya bisa melihat matahari terbenam di pantai.

Baca Juga : Kisah Agen CIA yang Ungkap Misteri Kapal Hantu yang Tewaskan Awak Kapal SS Ourang Medan di Selat Malaka

Lalu, keluarganya menghubungi amal2Live4 yang berbasis di Australia, untuk menjadikan mimpi Carmen menjadi kenyataan.

"Ketika saya memberi tahu mereka, ibu hanya punya beberapa jam atau hari untuk hidup, itu menjadi misi mereka untuk mewujudkannya," kata anaknya Tatiana.

Kemudian, dalam sehari, kunjungan pantai telah direncanakan.

Di sana, ia bersama dengan suaminya Antonio dan anaknya Tatiana, serta dua anaknya yang lain, pasangan anak-anaknya, dan cucunya.

Antonio membungkuk di atas tempat tidur istrinya, dengan tangan lembut mengusap wajahnya, setelah mereka tiba di tepi pantai.

Dua hari kemudian, pada Jumat malam, (15/2) Carmen meninggal setelah dengan berani melawan penyakitnya, menurut Cairns Post.

Baca Juga : Ubah Getuk Singkong Jadi Makanan Kekinian, Bisnis Wanita 21 Tahun Ini Beromzet Rp2,2 Miliar

Artikel Terkait