Advertorial

Canggih, Ilmuwan Israel-Jerman Ini Akan Singkap 'Kehidupan Rahasia' Awan

Muflika Nur Fuaddah
Muflika Nur Fuaddah
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Intisari-Online.com - Awan memiliki peran penting dalam keseimbangan energi dan siklus air Bumi.

Tetapi kesulitan untuk membaca awan dapat sebabkan masalah besar dalam prediksi iklim.

Dilansir dari Israel21c.org, ilmuwan Israel dan Jerman kini tengah berusaha memecahkan masalah tersebut.

Gagasan yang diciptakan mereka adalah melakukan "CT scan" terhadap awan.

Baca Juga : Begadang Sambil Main Ponsel pada Tengah Malam, Pria 19 Tahun Ini Berakhir dengan Penyakit Mengerikan

Konsepnya sama seperti CT scan terhadap manusia yang dapat memindai dan memetakan bagian dalam tubuh manusia.

Para peneliti kemudian berencana menggunakan CloudCT.

Yakni misi ruang angkasa dari 10 satelit kecil, untuk mengungkap gambar terperinci dari struktur dan properti 3D eksternal serta internal awan.

Dengan menggali bidang detail kecil awan yang sering terlewatkan oleh teknologi penginderaan jauh, mereka dapat menyelesaikan beberapa ketidakpastian yang membatasi pemodelan atmosfer dan prediksi iklim.

Baca Juga : Ani Yudhoyono Terkena Kanker Darah: Ini Perbedaan Leukemia, Limfoma, dan Multiple Myeloma

"Proyek ini akan memberi kita kesempatan untuk melihat dan mengukur awan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata rekan peneliti Prof. Ilan Koren, pakar fisika awan dan hujan dari Institut Sains Weizmann di Rehovot.

"Satelit mempelajari struktur awan besar, tetapi tidak memiliki resolusi untuk mengamati awan kecil," kata Koren.

“Meskipun kecil, awan seperti itu meredam iklim di satu sisi, dan di sisi lain, mereka mungkin sangat sensitif terhadap perubahan iklim.

“Itulah sebabnya ada kebutuhan kritis untuk mengukur awan kecil ini dengan benar," lanjutnya.

Baca Juga : Ani Yudhoyono Terkena Kanker Darah: Ini 5 Gejala Leukemia yang Sering Diabaikan, Salah Satunya Memar

Hal itu dilakukan untuk dapat memahami sifat dan interaksi mereka dengan kondisi lingkungan yang berubah.

Yang mana pemahaman itu hanya dapat dicapai dengan menggunakan CloudCT.

Satelit seukuran kotak sepatu kecil, masing-masing dengan berat sekitar 3 kg itu rencananya akan diluncurkan dalam beberapa tahun pada misi luar angkasa CloudCT.

Baca Juga : Bukan Jorok, Mandi Satu Kali Sehari Justru Baik Untuk Kesehatan Tubuh

Ini tidak akan mudah, dengan sistem multi-satelit yang membutuhkan kontrol presisi tinggi, koordinasi dan kemampuan reaksi otonom.

Pembentukan satelit ganda, kecil, dan gesit yang dapat diatur secara bersamaan akan menangkap gambar dari berbagai arah di sekitar dan di atas awan.

Bersiap-siap untuk misi

Baca Juga : Mengenal Dokter Terawan yang Dikirim Jokowi untuk Pantau Kondisi Ani Yudhoyono: Punya Metode 'Cuci Otak yang Sembuhkan Stroke dalam 29 Menit

Rekan dua peneliti Israel dari Jerman, Prof. Klaus Schilling dari Pusat Telematika Würzburg, adalah seorang pakar teknologi pembentukan satelit kecil.

"Sistem satelit jaringan terdistribusi yang kami kembangkan untuk CloudCT adalah contoh cara perangkat lunak inovatif mengkompensasi defisit yang diakibatkan oleh miniaturisasi," katanya.

Tiga peneliti baru-baru ini juga memenangkan penghargaan Dewan Riset Eropa untuk menyelesaikan misi mereka.

Mereka sekarang membangun timnya untuk mulai mengerjakan rincian proyek.

Mereka akan menghabiskan waktu merancang dan menguji banyak aspek CloudCT sebelum diluncurkan, termasuk misi pendahuluan dari tiga satelit lainnya.

Baca Juga : Kisah Natarini, Berhasil Sembuh dari Kanker Darah Karena Bertekad Ingin Sekolah Lagi

Artikel Terkait