Advertorial
Intisari-online.com - Coba perhatikan keadaan tubuh Anda.
Apakah Anda punya luka lebam?
Terkadang kita mengalami luka lebam yang tak diketahui apa penyebabnya. Bisa karena tidur atau terkena sesuatu.
Namun Anda harus mewaspadai luka lebam tersebut jika luka tersebut bertahan selama bertahun-tahun.
Baca Juga : Tak Perlu Memarahi atau Menghukum Anak, Ini 8 Cara Mudah Disiplinkan Anak
Sebab mungkin saja itu adalah gejala dari suatu penyakit mematikan.
Jangan sampai Anda mengalami apa yang wanita ini alami.
Diketahui, seorang wanitamemiliki luka lebam hitam.
Danwanita ini baru mengetahui jika tanda tersebut adalah sebuah penyakit mematikan.
Melansir dari Dailymail pada Selasa (12/2/2019), wanita ini baru menyadari bahwa memar hitam di bahunya ini adalah penyakit kanker kulit langka.
Wanita ini menunjukkan tanda memar hitam sepanjang satu cm yang sudah ada di bahu kirinya selama lebih dari setengah dekade (enam tahun).
Setelah mengetahui penyakit tersebut, wanita yang tak disebutkan namanya ini dirujuk oleh dokter ke departemen dermatovenereologi di Hospital Braga Portugal.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Melalui biopsi mengungkapkan, wanita ini memiliki infeksi menular seksual, dan dermatofirosarcoma protoberans (DFSP), jenis kanker langka yang berkembang di lapisan kulit dalam.
Ahli bedah mencoba menghilangkan noda itu, dan selama 2 tahun setelahnya, wanita ini mengaku baik-baik saja.
Sebelum dihilangkan, wanita ini dinyatakan sehat.
Namun luka memarnya semakin membesar menurut Laporan Khusus BMJ.
Wanita ini juga tidak mengingat, seberapa besar tanda tersebut ketika pertama kali muncul.
Ketika diperiksa oleh dr Filipa Tavares Almeida, noda tersebut berubah warna menjadi ungu dan lebih dalam.
Para dokter juga memperhatikan tanda-tanda yang kemungkinan menunjukkan sel yang abnormal.
Tumor sejenis ini biasanya mempengaruhi perut bagian tengah, punggung, bahu dan juga bisa menyebar.
Bahkan bisa berakibat fatal jika tidak segera menerima perawatan medis.
Menurut keterangan, tanda tersebut disebabkan oleh melanin, yang memberinya warna pada sel-selnya dan menyebabkan cacat DFSP menjadi merah atau coklat.
Tanda yang disebabkan oleh kanker sering salah didiagnosis sebagai dermatofibroma pertumbuhan kulit yang tidak berbahaya.
Mereka juga dapat disalahartikan sebagai kanker sel yang menghasilkan jaringan fibrosa, yang dikenal sebagai fibrosarcoma, atau melanoma yang mematikan.
Para penulis mendesak setiap lesi yang tidak membaik dengan sendirinya harus dibiopsi.