Advertorial

Mengenal IED, Gangguan Kejiwaan yang Ditunjukkan Lewat Ledakan Amarah Tak Terkendali, Ini Ciri-ciri dan Gejalanya

Ade S

Editor

IED adalah ketidakmampuan seseorang dalam menahan emosinya sehingga meluapkannya dengan menyerang orang lain atau merusak barang-barang.
IED adalah ketidakmampuan seseorang dalam menahan emosinya sehingga meluapkannya dengan menyerang orang lain atau merusak barang-barang.

Intisari-Online.com -Dua video yang menunjukkan aksi Adi Saputra (20) merusak motornya sendiri karena tidak terima ditilang oleh anggota kepolisian, Kamis (7/2/2019), viral di media sosial.

Adi yang diketahui melakukan empat pelanggaran lalu lintas, merusak motornya dengan cara mempereteli serta membantingnya.

Menurut pakar psikologi forensik Reze Indragiri Amriel, perilaku Adi tersebut mengarah padaintermittent explosive disorder (IED).

"Faktor yang lebih mendasar (dari perilaku Adi) bisa saja berupa kecenderungan IED (intermittent explosive disorder) yang memang sudah ada pada pengemudi tersebut," kata Reza seperti dilansir dari Kompas.com, Jumat (8/2/2019).

Baca Juga : Lawan Arus, Tak Pakai Helm, dan Tak Bawa SIM-STNK, Remaja Ini Ngamuk dan Rusak Motor Sendiri saat Ditilang Polisi

Situs Psychology Today menjelaskan, IED merupakan ketidakmampuan seseorang dalam menahan emosinya sehingga meluapkannya dengan cara marah-marah sambil menyerang orang lain atau merusak barang-barang.

Gangguan ini ditandai oleh sikap permusuhan, impulsif, dan ledakan agresif yang berulang. Orang-orang dengan IED pada dasarnya mudah “meledak” meskipun tidak ada provokasi atau alasan yang jelas.

Orang-orang yang menderitaIEDkerap menggambarkan perasaan seolah-olah mereka kehilangan kendali atas emosi mereka dan selanjutnya akan diliputi oleh kemarahan.

Orang dengan IED dapat mengancam atau benar-benar menyerang benda, hewan, dan/atau manusia lainnya.

Baca Juga : Inilah Kronologi Seorang Pria Ngamuk dan Rusak Motor Sendiri Saat Ditilang Polisi

IED biasanya dimulai pada masa remaja awal dan bukti telah menunjukkan bahwa ia memiliki potensi predisposisi individu terhadap gangguan depresi, kecemasan, dan penyalahgunaan narkoba.

IED tidak terdiagnosis kecuali seseorang telah menunjukkan setidaknya tiga episode agresivitas impulsif.

Orang-orang dengan IED telah dilaporkan bahwa begitu mereka melepaskan ketegangan yang timbul akibat kemarahan mereka, mereka merasakan kelegaan.

Namun, begitu bantuannya hilang, beberapa orang melaporkan mengalami perasaan penyesalan atau rasa malu.

Meski dapat sangat mengganggu kehidupan seseorang, serta kehidupan orang-orang di sekitarnya, orang dengan IED dapat belajar mengendalikan amarahmelalui perawatan yang tepat, melalui pendidikan tentang manajemen kemarahan, dan mungkin melalui penggunaan obat-obatan.

Tanda dan GejalaIED

Ada berbagai gejala yang orang-orang yang memiliki IED bisa ditinjau berdasarkan susunan genetik individu, pengembangan keterampilan sosial, strategi koping, adanya gangguan yang terjadi bersamaan, atau penggunaan/kecanduan obat-obatan atau alkohol.

Berikut ini adalah beberapa contoh berbagai tanda dan gejala yang dapat ditunjukkan oleh seseorang yang menderita IED:

Baca Juga : Meski Tidak Secara Fisik, Bisa Jadi Pasangan Anda Sudah Selingkuh Secara Emosional, Ini Tanda-tandanya

Gejala perilaku:

  • Agresivitas fisik
  • Agresivitas verbal
  • Ledakan amarah
  • Menyerang orang dan / atau benda secara fisik
  • Merusakbarang-barang
  • Marah-marah di jalanan
Gejala fisik:

  • Sakit kepala
  • Ketegangan otot
  • Sesak dada
  • Palpitasi
  • Perasaan geli
  • Perasaan tertekan di kepala
  • Tremor
Gejala kognitif:

  • Toleransi frustrasi yang rendah
  • Merasa kehilangan kendali atas pikiran seseorang
  • Berpikirterburu-buru
Gejala psikososial:

  • Perasaan marah
  • Lekas marah yang tidak terkendali
  • Periode singkat pelepasan emosi
Baca Juga : Waspada! Penelitian Ungkap Emosi Negatif Mengganggu Sistem Kekebalan Tubuh Kita

Artikel Terkait