Advertorial
Intisari-Online.com – Masih ingat Titi Wati?
Nama Titi Watimendadak menjadi viral di Indonesia dikarenakan wanita berusia 36 tahun yang tinggal di kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah memiliki berat badan yang dikonfirmasi mencapai 220 kg.
Dilansir darikompas.compada Rabu (9/1/2019), Titin, panggilan akrabnya, menceritakan dulu badannya kecil tidak terlalu gendut.
Ia sering mengaku hanya mengonsumsi nasi dua kali sehari. Tetapi, ia mengembangkan kebiasaan nyemil.
Baca Juga : Tertidur, Ayah Ini Tak Tahu Anaknya yang Berusia 2 Tahun Berada di Teras Rumah Hingga Tewas Kedinginan
"Aku makan nasi sehari cuman dua kali, cuman ngemilnya banyak dan minum esnya banyak. Tapi emang tiap hari makan gorengan, bakso, dan minum es," akunya.
Alhasil, selama 6 tahun berat badannya bertambah hingga mencapai 220 kg. Hal ini lantas membuatnya tidak bisa melakukan apa-apa selain berbaring.
Kini, Titi sudah menjalani operasi bariatrik di RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya di mana sekitar 16 dokter ahli menjadi dokternya.
Ia sudah pulang ke rumah, namun tetap diawasi oleh dokter.
Selain Titi, ternyata ada kisah wanita Indonesia lainnya yang alami obesitas di atas normal.
Sunarti, perempuan berbobot 148 kilogram dari Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, kini tergolek di ruang Intalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang, dengan selang terpasang di hidungnya.
Baca Juga : Sadis, Ibu Ini Biarkan Bayinya yang Berusia 2 Bulan Kelaparan dan Kekurangan Gizi Sampai Meninggal
Dilansir dari kompas.com, Sunarti mengalami obesitas.
Berat badan Narti, sapaan akrabnya, kian bertambah sejak delapan tahun terakhir. Padahal, sebelumnya berat badannya 75 kilogram. N
arti mengakui jarang melakukan aktivitas dan kerap mengurung diri di dalam rumah.
"Di kasur, jarang ke luar (rumah), kalau ada penjual bakso dan mi, beli," katanya, Rabu (30/1/2019).
Narti mengaku makan nasi dua kali sehari. Hanya saja, ia kerap "ngemil" mi dan bakso. Kebiasannya itu juga ia ungkapkan kepada dokter RSUD Karawang.
"Suka ngemil mi dan bakso. Memang hobinya makan," kata Narti.
Perempuan 39 tahun itu sebelumnya dikabarkan berbobot 200 kilogram hingga tidak bisa berjalan.
Ia hanya tergolek seorang diri di rumahnya di Perum Terangsari, Desa Cibalongsari, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang.
Pasalnya, suami Narti bekerja di luar kota dan pulang hanya dalam waktu tertentu.
Namun, setelah ditimbang di RSUD Karawang, ternyata berat badan Narti, sebutan akrabnya, 148 kilogram.
Baca Juga : Kisah Lucu Orang yang Telepon Darurat 911: Tanyakan PR hingga Dapat Telepon dari Astronot di Luar Angkasa
Narti mengaku belum pernah berobat lantaran terkendala biaya. Apalagi, ia masih tercatat sebagai warga Kembangan Utara, Jakarta Barat.
Pelaksana tugas Dinas Kesehatan Karawang Nurdin Hidayat mengatakan, usai mendapat informasi dari masyarakat perihal kondisi Narti, pihaknya langsung mengutus dokter untuk memeriksa kondisi kesehatan narti.
Lantaran mengalami sesak nafas, kemudian Narti dibawa ke RS Intan Barokah untuk menjalani pengobatan awal sebelum kemudian dirujuk ke RSUD Karawang.
"Karena mengalami sesak nafas, Di RS Intan Barokah untuk menjalani perawatan awal seperti pemberian oksigen.”
“Setelah membaik kemudian dibawa ke RSUD Karawang," kata Nurdin.
Nurdin mengaku belum mengetahui secara pasti kondisi kesehatan Narti. Sebab, saat ini Narti tengah dalam pemeriksaan dokter RSUD Karawang.
"Sementara tensi dan gula darah normal. Namun paru-paru dan jantung dan lainnya masih dalam pemeriksaan," katanya.
Nurdin mengatakan bahwa obesitas disebabkan banyak faktor. Mulai dari pola makan berlebihan, kurang aktivitas olahraga, hingga tekanan mental. (Farida Farhan)
(Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Sunarti, Wanita Asal Karawang Alami Obesitas dengan Berat Badan 148 Kg")
Baca Juga : Tak Bisa Dandan Saat Mau Diajak ke Kondangan, Suami Ini Pukul Istrinya