Advertorial

Jangan Lagi Takut, Anda Bisa Mengurangi Depresi Hanya dengan Olahraga!

K. Tatik Wardayati
,
Tatik Ariyani

Tim Redaksi

Setiap kali sehabis berolahraga, banyak orang yang merasakan perasaannya lebih baik. Itulah manfaat olahraga bagi kesehatan mental.
Setiap kali sehabis berolahraga, banyak orang yang merasakan perasaannya lebih baik. Itulah manfaat olahraga bagi kesehatan mental.

Intisari-Online.com – Tanyakan kepada beberapa orang, pernahkah mereka mempunyai perasaan lebih baik setelah berolahraga.

Mereka tentu akan mengatakan, olahraga dan kesehatan mental memiliki keterkaitan erat. Kesimpulan ini pun rupanya bisa dijelaskan secara ilmiah.

Banyak penelitian menemukan, aktivitas fisik berkorelasi terhadap penurunan risiko berkembangnya depresi dan memberikan efek positif kepada pelakunya.

Namun, apakah olahraga memang betul-betul bisa mencegah depresi?

Baca Juga : Teman yang Sedang Depresi Perlu Dibantu, Namun Jangan Sampai Salah Langkah dalam Membantunya, Begini Langkahnya!

Sebuah studi yang dipublikasikan di JAMA Psychiatry menjelaskan tentang hal ini. Penelitian tersebut menggunakan data generik dari 600.000 lebih orang dewasa yang terdaftar dari beberapa genom terkait.

Para peneliti pun menemukan lebih banyak bukti tentang keterkaitan aktivitas fisik dan penurunan risiko depresi.

Hal itu diungkapkan oleh Karmel Choi, penulis studi sekaligus mahasiswa doktoral di bidang psychiatric and neurodevelopmental genetics di Massachusetts General Hospital.

Penelitian tersebut meneliti beberapa tolok ukur lain, yaitu gen manusia, sejarah depresi seseorang, dan gejala-gejala depresi yang dialami, serta jumlah aktivitas fisik yang dilakukan.

Baca Juga : Jangan Abaikan Angin Sihir, Angin Jahat Penyebab Depresi, Keberingasan, HIngga Bunuh Diri, Ini Cara Menyingkirkannya

Dengan membandingkan data-data tersebut, para peneliti mengidentifikasi adanya beberapa varian gen yang terkait dengan kecenderungan seseorang untuk berolahraga, dan lainnya terkait dengan kecenderungan perkembangan depresi.

Partisipan yang memiliki kecenderungan gen dengan olahraga cenderung tidak mudah membangun depresi.

Sebaliknya, orang-orang yang memiliki kecenderungan gen dengan depresi cenderung jarang berolahraga.

Menurut mereka, penemuan ini menemukan olahraga bisa mencegah kondisi itu. Namun, depresi tidak memiliki keterkaitan atau membuat seseorang menjadi lebih sedikit berolahraga.

Baca Juga : Gunakan Legging saat Olahraga, Haruskah Tetap Pakai Celana Dalam?

"Aktivitas fisik mempunyai banyak manfaat. Tidak hanya untuk aspek kesehatan tapi juga menurunkan risiko perkembangan depresi."

Begitu kata penulis lainnya, sekaligus Direktur Psychiatric and Neurodevelopmental Genetics Unit di Massachusetts General Hospital, Dr. Jordan Smoller.

Berikut ini adalah fakta ilmiah lainnya yang menunjukkan olahraga berdampak pada kesehatan mental:

Olahraga menunjang terapi depresi

Olahraga bukanlah obat masalah kesehatan mental. Depresi juga bisa menjadi rintangan untuk melakukan aktivitas fisik.

Baca Juga : Nah Ini Dia! Minum Susu Cokelat Setelah Olahraga, Efektif Bantu Badan Kembali Segar

Selain temuan dari studi JAMA, banyak bukti anekdot yang menemukan bahwa banyak penderita depresi menemukan dirinya sulit untuk berolahraga.

Beberapa alasannya adalah efek antidepresan seperti kelelahan dan kenaikan berat badan, serta sulit mengumpulkan energi untuk berolahraga.

Meski bukan solusi untuk menyembuhkan depresi, namun sejumlah studi menunjukkan, olahraga punya dampak terhadap depresi.

Sebuah ulasan tentang sejumlah studi menemukan, aktivitas fisik, khususnya latihan ketahanan seperti angkat beban, bisa mengurangi gejala depresi.

Baca Juga : 'Tak Berkeringat' Seperti Olahraga Lainnya, Sebenarnya Berapa Kalori yang Terbakar Setiap Kali Kita Berenang?

Bagi sejumlah orang, mungkin sama efektifnya dengan perawatan konvensional seperti terapi perilaku kognitif, dan obat-obatan.

Studi-studi lainnya menemukan, tipe olahraga lain juga punya efek serupa, misalnya kardio atau yoga.

Meskipun masih tidak jelas bagaimana mendapatkan efeknya, namun para peneliti mengungkap sejumlah teori.

Olahraga keras, seperti angkat beban dan lari, bisa meningkatkan aliran darah ke otak, memiliki kecenderungan berubah struktur, dan memperbaiki sel.

Olahraga juga bisa memicu pelepasan endorfin atau hormon bahagia. Nah, tipe yoga yang menekankan kerja pernafasan dan pikiran juga punya efek serupa.

Baca Juga : Wahai Wanita, Ingin Hidup Lebih Lama? Jangan Malas Olahraga!

Tak perlu olahraga "brutal" untuk melihat perubahan

Riset menemukan, olahraga ringan pun mempunyai dampak terhadap kesehatan fisik dan mental. Stoller, penulis studi JAMA terbaru mencontohkan, misalnya memilih lari 15 menit ketimbang hanya duduk santai.

Atau, memilih jalan cepat selama satu jam ketimbang duduk santai selama satu jam. "Level aktivitas bisa memberikan perbedaan," kata Stoller.

Menggunakan data lebih dari 1,2 juta warga Amerika Serikat dewasa, sebuah studi yang lebih luas pada 2018 menemukan kesimpulan serupa.

Seseorang bisa memiliki kesehatan mental yang lebih baik dengan melakukan olahraga sedikitnya dua jam setiap minggunya atau kira-kira sekitar 20 menit sehari.

Baca Juga : Menurut Penelitian, Minum Minuman Bersoda Setelah Berolahraga Dapat Merusak Ginjal

Sebab olahraga terlalu brutal justru dianggap memiliki efek sebaliknya.

Sebuah studi pada 2017 juga memberi konklusi lainnya yang lebih ringan. Olahraga selama satu jam setiap minggunya sudah cukup untuk mencegah depresi.

Menemukan motivasi olahraga akan lebih mudah jika definisi "aktif" itu diperluas. Choi, penulis JAMA studi bahkan mencontohkan naik turun tangga, berjalan di pertokoan, mencuci piring, atau membereskan cucian baju, juga bisa dipandang sebagai aktivitas fisik bagi sebagian orang.

Meskipun mungkin bagi orang-orang lainnya tidak dipandang demikian.

Baca Juga : 5 Olahraga Ini Bisa Dilakukan Bersama dengan Anak, Kebugaran Bertambah, Ikatan Menguat

Dalam sebuah studi di 2017, disampaikan, olahraga ringan seperti jalan kaki sebetulnya memiliki manfaat lebih terhadap kesehatan mental daripada olahraga berat.

Pemerintah Amerika Serikat belakangan juga memperbarui pedoman aktivitas fisik yang menyebutkan, semua tipe gerakan mempunyai kontribusi penting terhadap kesehatan fisik dan mental.

Jadi, jika berolahraga di gym bagi Anda adalah pekerjaan berat, mulailah dari hal kecil. Sebab, jalan kaki jarak pendek pun ternyata sudah bisa mengatasi masalah mental loh. (Nabilla Tashandra) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mari, Mengurangi Depresi dengan Olahraga"

Artikel Terkait