Advertorial

Diabetes Melitus Tipe 1 pada Anak-anak: Kenali Gejala, Penyebab, serta Penanganannya

Tatik Ariyani

Editor

Diabetes melitus tipe 1 menjadi salah satu penyakit endokrin-metabolik tersering pada anak-anak dan remaja di seluruh dunia.
Diabetes melitus tipe 1 menjadi salah satu penyakit endokrin-metabolik tersering pada anak-anak dan remaja di seluruh dunia.

Intisari-Online.com - Diabeter Melitus (DM) adalah suatu kondisi penyakit metabolik kronis yang disebabkan oleh adanya gangguan pada produksi hormon insulin atau kerja dari insulin itu sendiri.

Secara umum, diabetes melitus dibedakan menjadi 2 tipe, yakni diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.

Diabetes melitus tipe 1 menjadi salah satu penyakit endokrin-metabolik tersering pada anak-anak dan remaja di seluruh dunia.

Diagnosis diabetes tipe 1 pada anak-anak bisa biasa saja pada awalnya. Namun tiba-tibatanda dan gejala diabetes melitus tipe 1 pada anak-anak berkembang dengan cepat selama beberapa minggu.

Baca Juga : Awasi 7 Gejala 'Tersembunyi' Diabetes Tipe 2 Berikut, Bisa Berakibat Fatal Jika Tidak Terdeteksi!

Diabetes tipe 1 pada anak-anak adalah suatu kondisi di mana tubuh anak tidak lagi menghasilkan hormon penting (insulin).

Dikutip dari Nakita.id, di Indonesia sendiri, telah terjadi peningkatan diabetes melitus tipe 1 lebih dari 500% dalam 5 tahun terakhir.

Menurut catatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), khususnya Penyakit Tidak Menular (PTM), diabetes melitus tipe1 di Indonesia umumnya pertama kali terdiagnosis direntang usia 10-14 tahun dengan jumlah 403 kasus.

Sedangkan kelompok usia 5-9 tahun dengan jumlah 275 kasus.

Baca Juga : Lika-liku Tarian Rakyat Israel, dari Simbol Penyatuan hingga Pembebasan

Dilansir dari Mayo Clinic, berikut ini adalah gejala, penyebab, faktor risiko dan penanganan diabetes melitus tipe 1 pada anak-anak:

Gejala

Tanda-tanda dan gejala diabetes tipe 1 pada anak-anak biasanya berkembang dengan cepat selama beberapa minggu. Tanda dan gejala ini termasuk:

1. Rasa haus yang meningkat dan sering buang air kecil

Kelebihan gula yang menumpuk dalam aliran darah anak menarik cairan dari jaringan.

Akibatnya, anak mungkin menjadi haus, kemudian dia minum, sehingga buang air kecil lebih dari biasanya.

Seorang anak yang usianya lebih muda, dan telah dilatih menggunakan toilet, mungkin tiba-tiba akan mengompol.

Baca Juga : Ajaib! Gadis Desa Bermata Buta Ini Punya Suara Laiknya Penyanyi Legendaris Whitney Houston

2. Rasa lapar yang luar biasa

Tanpa insulin yang cukup untuk memindahkan gula ke dalam sel anak, otot dan organ anak kekurangan energi.

Ini memicu rasa lapar yang luar biasa.

3. Penurunan berat badan

Meskipun makan lebih dari biasanya untuk menghilangkan rasa lapar, anak tersebut mungkin saja tetap mengalami penurunan berat badan, yang terkadang cepat.

Tanpa pasokan gula energi, jaringan otot dan simpanan lemak menyusut.

Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan seringkali merupakan tanda pertama dari diabetes tipe 1 yang harus segera diperhatikan pada anak-anak.

4. Kelelahan

Kurangnya gula dalam sel tubuh anak mungkin membuatnya lelah dan lesu.

5. Lekas marah atau perubahan perilaku

Selain masalah suasana hati, anak mungkin tiba-tiba mengalami penurunan kinerja di sekolah.

6. Napas berbau harum

Membakar lemak sebagai ganti gula menghasilkan zat tertentu (keton) yang dapat menyebabkan napas berbau buah.

Baca Juga : Teman yang Sedang Depresi Perlu Dibantu, Namun Jangan Sampai Salah Langkah dalam Membantunya, Begini Langkahnya!

7. Penglihatan kabur

Jika gula darah anak terlalu tinggi, cairan mungkin ditarik dari lensa mata anak, yang mungkin bisa membuat penglihatan fokus.

8. Infeksi ragi (yeast infection)

Gadis dengan diabetes tipe 1 mungkin memiliki infeksi jamur genital.

Sedang bayi dapat mengalami ruam popol yang disebabkan oleh ragi.

Penyebab

Penyebab pasti diabetes tipe 1 tidak diketahui, tetapi pada kebanyakan orang dengan diabetes 1, sistem kekebalan tubuh - yang biasanya melawan bakteri dan virus berbahaya - keliru menghancurkan sel-sel penghasil insulin di pankreas.

Genetika dan faktor lingkungan tampaknya berperan dalam proses ini.

Insulin melakukan pekerjaan penting untuk memindahkan gula (glukosa) dari aliran darah ke sel-sel tubuh. Gula memasuki aliran darah ketika makanan dicerna.

Setelah sel pada pankreas dihancurkan, anak memproduksi sedikit atau tidak ada insulin.

Akibatnya, glukosa menumpuk di aliran darah anak, yang dapat menyebabkan komplikasi yang bisa mengancam jiwa.

Baca Juga : Jangan Lagi Membuat Susu Formula untuk Bayi dari Air Dispenser: Ketahui Bahaya dan Cara Menyiapkan Susu Bayi dengan Benar!

Faktor risiko

Faktor risiko untuk diabetes tipe 1 pada anak-anak meliputi:

1. Sejarah keluarga

Anak yang memiliki orangtua atau saudara kandung dengan diabetes tipe 1 memiliki risiko sedikit lebih tinggi terkena kondisi tersebut.

2. Kerentanan genetik

Kehadiran gen tertentu menunjukkan peningkatan risiko diabetes tipe 1.

3. Ras

Di Amerika Serikat, diabetes tipe 1 lebih umum di antara anak-anak kulit putih non-Hispank daripada di antara ras lain.

Faktor lingkungan mungkin juga termasuk:

4. Virus tertentu

Paparan berbagai virus dapat memicu kerusakan autoimun sel.

5. Diet

Tidak ada faktor diet atau nutrisi spesifik pada masa bayi yang terbukti berperan dalam perkembangan diabetes tipe 1.

Namun, asupan awal susu sapi telah dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 1, sementara menyusui (memberikan ASI) dapat menurunkan risiko.

Pencegahan

Meskipun tidak ada yang bisa Anda lakukan untuk mencegah diabetes tipe 1 pada anak, Anda dapat membantu anak untuk mencegah komplikasi yang disebabkan oleh diabetes tersebut dengan:

1. Membantu anak mempertahankan kontrol gula darah yang baik.

2. Mengajari anak pentingnya makan makanan yang sehat dan berpartisipasi dalam aktivitas fisik teratur.

3. Menjadwalkan kunjungan rutin dengan dokter diabetes anak dan pemeriksaan mata tahunan dimulai tidak lebih dari lima tahun setelah didiagnosis diabetes awal.

Baca Juga : Kaki Wanita Ini Mati Rasa Setelah Mengelus Kucing Liar di Jalanan, Bagaimana Awal Mulanya?

Artikel Terkait