Advertorial
Intisari-Online.com – Kabar duka datang dari dari salah satu Ustaz kondang Indonesia, Ustaz Muhammad Nur Maulana atau yang akrab disapa Ustaz Nur Maulana.
Dilansir dari tribunnews.com pada Minggu (20/1/2019) malam, istri dari Ustaz Nur Maulana, Nuraliyah Ibnu Hajar, telah meninggal dunia.
Nur Aliah, biasa ia dipanggil, meninggal dunia di RS Bhayangkara Makasar pada pukul 17.00 WITA.
Kepada awak media, Ustaz Nur Maulana menyampaikan penyebab kematian sang istri.
Baca Juga : Diprediksi Tak Bisa Hidup Lama, Penyanyi Ini Harus Selalu Bawa Tangki Oksigen, Termasuk Ketika Bernyanyi
“Penyebab berpulangnya ke rahmatullah adalah penyakitkanker ususyang ditemukan di September (2018),” ujarUstaz Nur Maulana, dilansir Tribun Timur.
“Tapi sebenarnya katanya sudah tujuh tahun tapi baru ketahuan bulan September 2018.”
Menurut ayah empat orang anak ini, Nur Aliah hendak menjalani perawatan medis dengan operasi, namun ditolak.
Penyebab kanker usus
Berdasarkan penjelasan Centers for Disease Control and Prevention, kanker usus merupakan kanker yang dimulai di usus besar (kolon) atau rektum (ujung usus besar).
Tumor ganas ini biasanya menyerang mereka yang berusia 50 tahun ke atas.
Belum ada yang dapat memastikan apa yang sebenarnya jadi penyebab kanker usus besar.
Tapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker usus besar.
Satu hal yang pasti, perubahan tertentu pada DNA bisa menyebabkan sel-sel tubuh normal berubah mengganas menjadi kanker.
Berdasarkan penelitian terbaru, sering mengonsumsi makanan yang menyebabkan inflamasi atau peradangan bisa meningkatkan risiko tumbuhnya polip di usus besar.
Polip merupakan gumpalan kecil sel-sel atau disebut adenoma dan bisa menjadi cikal bakal munculnya kanker usus besar.
Ahli epidemiologi di Universitas Emory, Georgia, Robert Bostick, mengungkapkan, makanan yang paling tinggi peradangan adalah daging merah dan daging olahan.
Kemudian, makanan berlemak, termasuk susu berlemak, juga bersifat pro-inflamasi.
Sementara itu, makanan yang anti-inflamasi adalah sayuran dan buah-buahan, juga susu tanpa lemak, sedangkan makanan dari unggas dan ikan bersifat netral.
Baca Juga : 3 Kabar Terbaru Titi Wati Si Pasien Obesitas, Sudah Pulang dari Rumah Sakit Tapi Belum Boleh Makan Nasi
Penelitian melibatkan 1.955 orang dengan melakukan kolonoskopi untuk melihat pertumbuhan polip.
Peserta penelitian adalah mereka yang belum pernah didiagnosis semua jenis kanker.
Hasil kolonoskopi mendapati 496 peserta memiliki adenoma atau polip. Peneliti kemudian membandingkan hasil kolonoskopi dengan pola makan sehari-hari.
Menurut Bostick, mereka yang memiliki polip adalah orang-orang yang sering mengonsumsi makanan pro-inflamasi.
Penelitian menunjukkan, orang yang sering mengonsumsi makanan yang pro-inflamasi, seperti daging merah dan daging olahan, 56 persen lebih berisiko memiliki polip di usus.
Bostick pun menyarankan mereka yang memiliki polip usus untuk segera mengubah pola makan dengan banyak makan sayur dan buah-buahan atau makanan anti-inflamasi. Hal ini untuk mengurangi risiko kanker usus.
"Perkembangan polip menjadi kanker usus besar berlangsung dalam waktu yang sangat lama. Jangan sampai hal itu terjadi," kata Bostick. (Yoyok Prima Maulana/Intisari Online)
Baca Juga : Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Kita Rutin Konsumsi Air Jahe