Setelah pembuahan berhasil, akan dicari jenis kelamin yang diinginkan untuk dimasukkan ke dalam rahim.
“Tapi teknologi-teknologi seperti itu memang terlihat sangat direkayasa,” ujar Aloysius sambil tersenyum.
Pilih yang alami
Secanggih-canggihnya teknologi terkini, masih lebih bagus cara yang alami.
Oleh karena itu, Dr. Shettles kemudian memperkenalkan cara alami untuk mendesain jenis kelamin calon yang disebutnya teknik waktu ovulasi atau timing of ovulation.
Seperti diketahui, kromosom Y di sperma umurnya lebih pendek dari kromosom X.
Ini membuat pergerakan kromosom Y lebih cepat dibandingkan dengan X ketika hubungan seksual dilakukan berdekatan dengan masa ovulasi.
Walhasil, bagi yang menginginkan anak laki-laki dianjurkan untuk berhubungan satu atau dua hari sebelum masa ovulasi.
Tapi kalau ingin anak perempuan, hubungan sebaiknya dilakukan tiga atau lima hari sebelum ovulasi.
Saat itu kromosom Y sudah melemah sehingga tidak mampu lagi mencapai sel telur.
Akan tetapi, Aloysius tidak berani menjamin metode tersebut akan berhasil 100 persen.
Pasutri boleh berusaha, tapi jangan terlalu terobsesi untuk mendapatkan anak dengan jenis kelamin ertentu.
“Serahkan saja semuanya kepada Tuhan, karena pasti akan diberi yang terbaik,” pungkasnya. (K. Tatik)
Baca Juga : Kasihan, Bayi Ini Terlahir Benar-Benar Seperti ‘Putri Duyung’, Jenis Kelaminnya Pun Belum Diketahui
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR