Advertorial
Intisari-Online.com - Korban tewas akibat tsunami Banten meningkat dari 222 menjadi 281 pada Senin pagi,(24/12/2018) kata Sutopo Purwo Nugroho, juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana Indonesia.
Lebih jauh, ada 1.016 orang yang dilaporkan terluka dan 57 hilang.
Daerah yang paling parah dilanda kerugian yakni Kabupaten Pandeglang dengan laporan 164 kematian, 624 orang luka-luka dan dua orang hilang pada hari Minggu.
Hal itu dikarenakan, Kabupaten Pandeglang adalah tempat turis dan banyak korban yang mengunjungi pantai untuk liburan.
Baca Juga : Ini Daftar Bencana yang Diramal Akan Terjang Indonesia pada 2019, Menurut BNPB
Gelombang yang menyapu orang, rumah, hingga bangunan ke laut disebabkan erupsi dan tanah longsor di Anak Krakatau, salah satu pulau vulkanik paling terkenal di dunia.
Natasya Phebe, seorang spesialis kesehatan bersama dengan World Vision, sebuah kelompok bantuan kemanusiaan berada di sebuah restoran di pantai beberapa menit sebelum tsunami melanda.
Dia mengatakan dia melihat permukaan laut mulai naik dan banyak sampah mengambang di air.
"Lalu saya mendengar lautan bergemuruh dan merasakan getaran aneh, jadi kami memutuskan untuk pergi," katanya.
Baca Juga : Ngeri! Ternyata Beginilah Isi Kulkas Pasangan Suami-Istri Kanibal Saat Ditangkap Polisi
"Sepuluh menit kemudian tsunami melanda, dan sekarang restoran itu hilang."
Dia mengatakan tim medisnya melihat banyak luka trauma, beberapa akibat kecelakaan sepeda motor dan tabrakan lainnya di tengah kekacauan dan kepanikan ketika wisatawan melarikan diri dari air yang menderu.
Atas bencana itu, Joko Widodo, selaku presiden Indonesia segera memerintahkan semua lembaga pemerintah untuk melakukan tindakan tanggap darurat guna menyelamatkan para korban.
"Belasungkawa mendalam saya kepada para korban di provinsi Banten dan Lumpung," katanya.
"Semoga orang-orang yang ditinggalkan diberi kesabaran."
Banyak media sosial juga memuat cuplikan konser band Seventeen yang sekaligus menggambarkan keadaan saat tsunami melanda.
Dalam video dapat dilihat riuh bertepuk tangan penonton sesaat sebelum panggung runtuh dihantam gelombang tsunami.
Baca Juga : Tak Hanya Indonesia, Seluruh Dunia Berubah 'Mencekam' Seperti Ini Ketika Terjadi Erupsi Krakatau
Atas bencana itu, Organisasi bantuan internasional Oxfam mengatakan sedang berkoordinasi dengan otoritas Indonesia dan lembaga kemanusiaan lainnya untuk memberi bantuan.
"Kami tahu masyarakat yang terkena dampak akan membutuhkan makanan dan akses ke air bersih," kata Manajer Kemanusiaan Oxfam Australia Meg Quartermaine.
Bencana ini adalah tsunami kedua yang melanda Indonesia pada tiga bulan terakhir.
Tsunami lainnya yang dipicu oleh gempa bumi menewaskan lebih dari 2.000 orang pada bulan September di kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Baca Juga : Gara-gara Video Bayi Mainkan Segepok Uang, Kebun Ganja Bernilai Rp15 Miliar Terbongkar