Advertorial

Buang Air Besar Berdarah: Penyebab, Cara Mengobati, dan Saat Harus ke Dokter

Muflika Nur Fuaddah
Adrie Saputra
Muflika Nur Fuaddah
,
Adrie Saputra

Tim Redaksi

Melihat darah di kertas toilet atau buang air besar berdarah bisa menjadi sedikit mengkhawatirkan. Lantas apa sebenarnya yang terjadi?
Melihat darah di kertas toilet atau buang air besar berdarah bisa menjadi sedikit mengkhawatirkan. Lantas apa sebenarnya yang terjadi?

Intisari-Online.com - Melihat darah di kertas toilet atau buang air besar berdarah bisa menjadi sedikit mengkhawatirkan.

Anda mungkin telah mendengar bahwa perdarahan rektal adalah tanda kanker, tetapi seringkali pendarahan juga disebabkan hal yang sepele.

Banyak hal yang dapat menyebabkan pendarahan rektum, termasuk kasus diare atau sembelit yang buruk.

Jadi apa penyebab, bagaimana cara mengobatinya, dan kapan saatnya harus ke dokter?

Baca Juga : Anda Perokok yang Sering Batuk? Cari Tahu Alasan dan Cara Mengobatinya!

1. Pendarahan karena wasir

Wasir, atau bengkaknya vena di dalam anus, adalah penyebab paling umum dari pendarahan anus.

Sekitar 1 dari 20 orang akan terkena wasir di beberapa titik dalam hidup mereka.

Gejala wasir biasanya berupa keluarnya darah yang berwarna merah cerah.

Baca Juga : Fenomena Cuaca Panas Akhir-akhir Ini: Penyebab, Masalah yang Ditimbulkan, dan Solusinya!

Gejala lain dapat berupa rasa gatal dan nyeri di sekitar anus.

Pengobatan dapat dilakukan dengan mengubah gaya hidup, termasuk dengan melakukan:

  • Minum banyak air untuk menghindari.
  • Tambahkan serat ke dalam diet Anda dan turunkan berat badan untuk mencegah konstipasiGunakan tisu basah atau kertas toilet basah untuk membersihkan area sepenuhnya dan mengurangi iritasi.
  • Salep yang dijual bebas dan supositoria hidrokortison juga dapat meredakan ketidaknyamanan.
2. Penyakit radang usus

Baca Juga : Inilah 10 Tanda Umum Pubertas pada Anak Laki-laki, Apa Saja Ya?

Penyakit radang usus adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan beberapa penyakit pada usus.

Termasuk kolitis ulserativa dan penyakit Crohn.

Gejala radang usus, termasuk:

Baca Juga : Ratusan Paus Meneteskan Air Mata Untuk Mati Bersama di Tepi Pantai

  • diare
  • kram perut atau nyeri
  • kembung
  • dorongan untuk buang air besar saat tidak diperlukan
  • penurunan berat badan
  • anemia
Secara umum, penyakit ini membutuhkan pemantauan dan perawatan medis yang cermat.

Mempertahankan pola makan yang sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari merokok dapat membantu mencegah atau membuat radang usus kambuh kembali.

3. Kanker kolorektal

Baca Juga : Terlalu Keras Berolahraga Justru Hambat Penurunan Berat Badan, Kok Bisa?

Kanker kolorektal adalah kanker usus besar atau rektum.

Sebagian besar kanker ini terkait dengan tumor kecil non-kanker, yang disebut polip, yang tumbuh di lapisan usus besar atau rektum.

Gejala kanker kolorektal selain pendarahan dari anus, Anda juga mungkin mengalami:

  • perubahan kebiasaan buang air besar yang berlangsung lebih dari empat minggu
  • tinja yang ciut seperti pensil
  • sakit perut atau ketidaknyamanan
  • penurunan berat badan tanpa alasan
  • kelelahan
Pengobatan dapat Anda lakukan dengan membicarakannya kepada dokter.

Semakin awal Anda mendapatkan perawatan, semakin baik.

Baca Juga : Kisah Cai: Wanita yang Menjadi Cacat Karena Minum Obat, Berusaha Merawat Ibunya yang Berusia 100 Tahun Seorang Diri

Seringkali, langkah pertama adalah operasi untuk mengangkat polip-polip atau bagian-bagian kolon kanker.

Anda mungkin perlu kemoterapi atau pengobatan radiasi untuk menyingkirkan sel-sel kanker yang tersisa.

KAPAN SEBAIKNYA ANDA KE DOKTER?

Temui dokter Anda jika Anda memiliki:

Baca Juga : Sebentar Lagi Orang Sakit di Selandia Baru Boleh Beli Ganja di Apotek

  • nyeri yang memburuk atau berlanjut
  • darahnya gelap atau tebal
  • gejala yang tidak membaik dalam dua minggu
  • kotoran hitam dan lengket
Carilah perawatan medis segera jika Anda merasa lemah, pusing, atau bingung.

Anda juga harus mencari pertolongan medis darurat jika Anda sering mengalami pendarahan.

Baca Juga : 10 Fakta Sedot Lemak di Dagu, Permanen, Tidak Sakit, dan Sering Dilakukan Wanita Usia 40 Tahun ke Atas

Artikel Terkait