Advertorial
Intisari-Online.com - Benar-benar kisah yang memilukan.
Ada seorang siswa sekolah dasar di propinsi Fujian, China, yang berhasil mengalahkan kanker dan kembali ke sekolah.
Namun bukannya mendapat ucapan selamat karena ia berhasil mengalahkan salah satu penyakit paling mematikan di dunia, ia malah mendapat didiskriminasidari gurunya.
Kisah ini lantas terbongkar setelah ayahnya mengetahui ceritanya.
Baca Juga : Catat! Menstruasi Bisa Ungkap Masalah Kesehatan, Dari Tiroid Hingga Kanker
Diketahui ayahbernama Zhou ini melihat putranya pulang dengan tidak membawa nilai tengah semester dari kelas bahasanya.
Setelah ditanya, akhirnya, bocah itu mengaku bahwa gurunya tidak mengizinkannya mengikuti ujian tengah semester, menurut laporan Beijing News pada Minggu (2/12/2018).
Anak yang tidak disebutkan namanya itu berusia 11 tahun dan dinyatakan bebas kanker setelah kemoterapi.
Lalu anak itu masuk sekolah baru di daerah Huai'an, sekolah. Sebab sekolah tersebut lebih dekat dari tempat tinggal orangtuanya.
Namun, pada awal semester, salah satu gurunya menyatakan bahwa dia "menular" dan memaksanya duduk sendirian di belakang kelas, terpisah dari teman-temannya.
Baca Juga : Ketika Kanker Payudara Terus Membayangi, Pada Usia Berapakah Wanita Sebaiknya Mulai Mammogram?
Selain itu, ketika tiba waktunya untuk tes, anak itu tidak diberikansoal dan harus menunggu dalam diam. Sementara teman-teman sekelasnya menyelesaikan ujian.
Padahal anak tersebut telah menderita setelah diadidiagnosis dan mengalahkan limfoma Non-Hodgkin, sejenis kanker yang berasal dari sistem limfatik.
Seperti yang kita ketahui, bahwa semua bentuk kanker itu tidak menular.
Oleh karenanya, kepala sekolah telah meluncurkan penyelidikan atas dugaan yang dibuat oleh bocah itu dan ayahnya.
Sementara itu, guru belum berbicara dengan wartawan. (Intisari/Adrie P. Saputra)
Baca Juga : Kesal Istrinya Ingin Hidup Mewah, Petani Ini Bunuh Istrinya, Tapi Setelah Membunuh Ia Ngaku Masih Cinta