Advertorial

Libido Rendah, Perubahan Berat Badan, dan 4 Tanda Lainnya Ketika Hormon Tak Seimbang

K. Tatik Wardayati
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Ketika hormon dalam tubuh tak seimbang, maka banyak gejala yang dialami, seperti jerawat, kelelahan, rambut rontok, dan lain-lain.
Ketika hormon dalam tubuh tak seimbang, maka banyak gejala yang dialami, seperti jerawat, kelelahan, rambut rontok, dan lain-lain.

Intisari-Online.com – Ketika hormon jauh dari keseimbangan, Anda pasti menyadari ada sesuatu yang salah.

Penyebab hormon ini tak seimbang karena penyakit seperti diabetes, tiroiditis, masalah gaya hidup seperti stres dan gangguan makan serta bagian alami kehidupan seperti kehamilan dan menopause.

Masalahnya, banyak tanda ketidakseimbangan hormon juga bisa menunjukkan masalah medis lainnya.

Satu-satunya cara untuk mengetahui apakah perlu bantuan untuk hormon adalah mengunjungi dokter.

Baca Juga : Inilah yang Terjadi Pada Tubuh Ketika Kita Tidak Mengonsumsi Karbohidrat, Salah Satunya Penurunan Hormon Testosteron!

Namun, jika Anda mengalami sejumlah gejala berikut, seperti dilansir dari livestrong pada Selasa (27/11/2018)untuk jangka waktu yang signifikan, mintalah dokter untuk menjalankan beberapa tes untuk membuatnya tahu.

Jerawat

Hormon berperan penting dalam menyebabkan jerawat. Jerawat memiliki banyak mekanisme yang berbeda.

Salah satu mekanismenya adalah melalui peningkatan metabolisme dari hormon testosteron. Ini meningkatkan kemungkinan jerawat.

Kerontokan rambut

Ketika seorang wanita mengalami masalah hormonal karena hamil, melahirkan, atau menopause, maka dia akan sering mengalami kerontokan rambut.

Kelebihan atau kekurangan hormon tiroid juga dapat menyebabkan kerontokan rambut.

Pada pria, kerontokan rambut biasanya bukan tanda ketidakseimbangan hormon, tetapi lebih karena genetika.

Baca Juga : Makanya Kita Sering Ikut Histeris, Menurut Penelitian Sepakbola Memang Pengaruhi Hormon Testoteron, Otak, dan Tubuh Suporter

Perubahan Berat

Baik kenaikan berat badan dan penurunan berat badan dapat menunjukkan masalah hormonal.

Pertama, peningkatkan lemak di sekitar bagian tengah tubuh bisa berarti ketidakseimbangan testosteron dan estrogen yang dipacu oleh resistensi insulin.

Kedua, kondisi hormon seperti hipotiroidisme dan sindrom Cushing dapat menyebabkan kenaikan berat badan.

Kadar hormon tiroid yang rendah menimbulkan kerusakan pada metabolisme, sementara sindrom Cushing karena kadar kortisol darah tinggi. Ini menyebabkan meningkatnya nafsu makan.

Mereka yang memiliki kadar hormon tiroid rendah mungkin mengalami penurunan berat badan dratis.

Kasus kenaikan dan penurunan berat badan, tidak dapat dijelaskan karena perubahan tiba-tiba dalam diet atau kebiasaan aktivitas fisik.

Kelelahan

Gangguan hormonal juga membuat kita lelah daripada biasanya. Dan kekurangan satu hormon dapat membuat Anda merasa mengantung sepanjang waktu.

Melatonin mengatur ritme sirkadian tubuh, tetapi tubuh secara alami menghasilkan lebih sedikit dari itu seiring bertambahnya usia.

Beberapa orang dewasa mungkin perlu mengonsumsi suplemen melatonin untuk membantu mereka tidur lebih nyenyak di malam hari.

Ketidakseimbangan hormon tiroid, serta kelebihan produksi hormon progesteron, juga menjadi penyebab utama kelelahan tak henti-hentinya.

Di sisi lain, progesteron yang terlalu sedikit bisa menjadi penyebab utama insomnia, seperti halnya tiroid yang terlalu aktif.

Kelebihan pertumbuhan rambut (hirsutisme)

Salah satu ketidakseimbangan hormon pada wanita adalah sindrom ovarium polikistik, menurut Endocrine Society.

Gejalanya termasuk menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebih (hirsutisme) adalah indikator yang signifikan.

Seseorang yang mengalami hirsutisme mungkin melihat pertumbuhan rambut di wajah, dagu, atau bagian tubuh lain kecuali kepalanya.

Ketidakseimbangan hormon ini mengganggu ovulasi, sehingga wanita yang mengalaminya sering memilikimasalah kesuburan.

Baca Juga : Terbukti, Nonton Konser Bisa Mengurangi Hormon Stres. Ini Penjelasan Ilmiahnya

Penurunan gairah seks

Libido yang rendah dapat menunjukkan ketidakseimbangan hormon pada pria dan wanita karena penurunan produksi testosteron.

Menjelang menopause, ovarium dan kelenjar adrenal memperlambat produksi hormon seks ini, sehingga menurunkan gairah seks.

Wanita juga mengalami kekeringan vagina, sementara pada pria bisa menderita disfungsi ereksi. Libido rendah juga bisa karena tiroid disfungsional.

Gejala lain yang mungkin

Hormon mengontol begitu banyak fungsi dalam tubuh manusia, yang mungkin mengalami peningkatan kepekaan terhadap dingin atau panas, perubahan frekuensi buang air besar atau buang air kecil, kulit kering, wajah bengkak atau bulat, perubahan denyut jantung, kelemahan otot, peningkatan rasa haus, nyeri otot atau nyeri sendi.

Untuk menentukan apakah gejala-gejala tadi berhubungan dengan hormon, sebaiknya segera menemui dokter Anda.

Lalu, kapan harus pergi ke dokter?

Jika Anda mencurigai mengalami masalah dengan kadar hormon Anda, buatlah janji dengan dokter untuk mendiskusikannya.

Meskipun tidak ada tes tunggal untuk mendiagnosis semua masalah hormonal, tetapi ada sejumlah alat diagnostik, termasuk tes darah, pemeriksaan pap smear/skrotum, dan ultrasound untuk mendapatkan gambar organ reproduksi, kelenjar tiroid atau pituitari.

Perawatan hormon yang tidak seimbang akan tergantung pada jenis hormon apa yang rusak dan yang menyebabkan masalah.

Anda pernah mengalami masalah dengan hormon Anda? Gejala apa yang Anda rasakan?

Baca Juga : Benarkah Hormon pada Alat Kontrasepsi Pengaruhi Ingatan Wanita?

Artikel Terkait